Cerita Mang Eep Saat Bupati Ojang Menjadi Ajudannya

Cerita Mang Eep Saat Bupati Ojang Menjadi Ajudannya

Tri Ispranoto - detikNews
Rabu, 13 Apr 2016 07:21 WIB
Foto: Eep Hidayat (Tri Ispranoto/detikcom)
Subang - Karier politik Bupati Subang, Ojang Sohandi, awalnya selalu mulus. Bisa dikatakan, selama meniti karier Ojang selalu ketiban untung sebelum akhirnya diciduk KPK dan dijadikan tersangka dalam dugaan kasus suap dan gratifikasi BPJS.

Mantan Bupati Subang (2003-2013), Eep Hidayat menceritakan, awalnya Ojang adalah ajudan dari Bupati Subang (1998-2003), Rohimat. Karier Ojang sebagai ajudan pun terus berlanjut pada kepemimpinan Eep hingga tahun 2007.

Eep Hidayat (Tri Ispranoto/detikcom)

Satu tahun jelang Pilbup Subang 2008, tepatnya tahun 2007, Ojang yang merupakan lulusan IPDN ini kariernya menanjak dan menduduki salah satu bangku Kasubag di Dinas Pendapatan Daerah. Satu tahun berselang, Ojang pun dipinang oleh Eep untuk mendampinginya menjadi calon wakil bupati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Sebelum Ojang Sohandi, Eks Bupati Subang Eep Hidayat Juga Tersangkut Korupsi)

"Sebenarnya ada calon (wakil) waktu itu, hanya ada alasan yang kuat dia mundur. Sebenarnya yang akan dipilih itu ajudan saya yang lain, tapi tidak bisa karena belum cukup umur waktu itu. Sehingga dipilihlah Ojang," kata Eep saat ditemui detikcom, Senin (13/4/2016).

Pasangan ini pun akhirnya menang dan Eep kembali berkuasa pada periode kedua bersama Ojang. Selama berdampingan, Eep merasa Ojang masih menempatkan diri sebagai ajudan. Sehingga untuk menghapus itu Eep pun melatih Ojang agar menjadi sosok pemimpin dengan mewakilinya bertemu rakyat atau pejabat dalam momen penting.

"Saya suruh dia untuk terus turun ke lapangan bertemu rakyat agar gaya komunikasinya bisa berubah, dan sedikit demi sedikit ada perubahan," katanya.

Pada April 2012, Eep pun diberhentikan sementara oleh SK Mendagri karena diduga terlibat kasus korupsi. Sehingga Ojang pun ditunjuk sebagai Plt Bupati, dan pada Juni 2012 dia pun resmi dilantik sebagai Bupati Subang menggantikan Eep yang resmi ditahan.

(Baca juga: Beri Suap dan Dapat Gratifikasi, Bupati Ojang: Nanti Saja di Penyidikan)

Setahun berselang, Ojang pun maju dan menang dalam Pilbup Subang 2013-2018 dengan wakilnya, Imas Aryumningsih, yang berasal dari Partai Golkar. Selain menjadi bupati, Ojang pun menempati posisi Eep lainnya sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Subang. Sementara Eep berpindah haluan dan kini menjadi Ketua DPC Partai NasDem Kabupaten Subang.

"Sebenarnya Ojang ini jiwa kepemimpinan dan keberaniannya kurang. Berbeda dengan saya dulu yang misal ada pendemo saya hadapi, kalau Ojang tidak. Bahkan banyak yang bilang Ojang susah ditemui warga, beda dengan saya yang lebaran saja masih tetap berkeliling tanpa libur," tuturnya.

Tidak hanya itu, pasca Eep tersangkut kasus, Ojang pun seolah memutus komunikasinya. Sehingga beberapa program yang telah direncanakan Eep kini tak teralisasi dan beberapa di antaranya tak sesuai peruntukan.

Contohnya, lanjut Eep, adalah revitalisasi pasar dari bantuan provinsi senilai Rp 10 miliar. Seharusnya pasar tersebut diperuntukan gratis bagi PKL, namun belakangan di pasar tersebut terdapat pedagang yang non PKL.

"Selain itu juga ikon Subang, yang patung sisingaan. Sebenarnya sudah betul, tapi kan perencanaannya besar karena ikon agar terlihat. Tapi sekarang ukurannya kecil," ujar pria yang akrab disapa Mang Eep ini.

(Baca juga: Dalam Setahun, 3 Politikus PDIP Diciduk KPK dalam Operasi Tangkap Tangan) (hri/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads