"Saya ke sini mau tahu nasib mereka bagaimana sekarang," ujar Ratna yang datang mengenakan baju berwarna krem, rok panjang abu-abu dan mencangklong tas Louis Vuitton warna cokelat, kepada wartawan, Selasa (12/4/2016).
Selain bertatap muka langsung dengan warga, Ratna juga melanjutkan kunjungannya ke Masjid Keramat Luar Batang. Di sana, ia melakukan pertemuan secara tertutup dengan Sekretariat Masjid Keramat Luar Batang selama 15 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang belum ada langkah hukum tapi tidak berarti kejadian kemarin hilang begitu saja. Kita mau fokus ke persoalan yang dilakukan Ahok terlebih dulu (relokasi warga-red)," terang perempuan 66 tahun ini di depan Sekretariat Masjid Keramat Luar Batang.
Ratna juga dengan tegas menolak keras disebut sebagai provokator di balik penolakan warga yang direlokasi. "Saya cuma mengartikulasikan apa yang warga inginkan. Kalau saya menyuruh warga untuk menolak dan bentrok, baru itu disebut provokator," kata Ratna. (aws/nrl)











































