"DPR mengundang kami Komnas HAM, Muhammadiyah dan perwakilan NGO yang diwakili KontraS pukul 13.00 WIB untuk kasus Siyono," ucap komisioner Komnas HAM Haffid Abbas kepada detikcom, Selasa (12/4/2016).
Haffid mengatakan, dalam rapat siang nanti Komnas HAM akan memaparkan temuan yang dimiliki Komnas HAM bersama Muhammadiyah atas kasus Siyono, terutama hasil autopsi yang membuktikan kematian Siyono akibat kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Autopsi itu dilakukan oleh 9 dokter forensik Muhammadiyah bersama satu orang dokter dari Polda Jawa Tengah. Hasilnya, Siyono meninggal karena sejumlah luka akibat benda tumpul terutama patah tulang yang mengenai jantung.
Baca juga: Ini Temuan Komnas HAM atas Hasil Autopsi Jenazah Siyono
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa saat dikonfirmasi membenarkan rapat dengan Komnas HAM, Muhammadiyah dan Kontras digelar piukul 13.00 WIB siang ini. Komisi III juga concern dengan kasus Siyono.
"Bicara tentang investigasi Siyono bersama Muhammadiyah, Komnas HAM dan KontraS," ucap Desmond dikonfirmasi terpisah.
Sebagaimana diketahui, Siyono tewas usai ditangkap Densus 88 karena dianggap sebagai terduga teroris. Polri merilis Siyono tewas karena melawan anggota Densus yang mengawalnya, namun kesimpulan Komnas HAM dari autopsi tidak ditemukan perlawanan Siyono.
Baca juga: Siyono Meninggal Akibat Kekerasan, Ini Hasil Autopsi Lengkapnya
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa saat dikonfirmasi membenarkan rapat dengan Komnas HAM, Muhammadiyah dan Kontras digelar piukul 13.00 WIB siang ini. Komisi III juga concern dengan kasus Siyono.
"Bicara tentang investigasi Siyono bersama Muhammadiyah, Komnas HAM dan KontraS," ucap Desmond dikonfirmasi terpisah.
Sebagaimana diketahui, Siyono tewas usai ditangkap Densus 88 karena dianggap sebagai terduga teroris. Polri merilis Siyono tewas karena melawan anggota Densus yang mengawalnya, namun kesimpulan Komnas HAM dari autopsi tidak ditemukan perlawanan Siyono.
(miq/Hbb)











































