Kemensos Sediakan Program Khusus untuk Ratusan Ribu Difabel

Kemensos Sediakan Program Khusus untuk Ratusan Ribu Difabel

Nur Khafifah - detikNews
Senin, 11 Apr 2016 08:57 WIB
Foto Ilustrasi: Agus penyandang disabilitas (Ayunda W Savitri)
Jakarta - Berdasarkan data Kementerian Sosial, 2,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Oleh karena itu Kemensos menyelenggarakan program khusus bagi para warga berkebutuhan khusus.

"Tahun ini kita rencanakan program untuk mereka yang kedisabilitasannya berat untuk 22.500 orang," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos, Nahar saat berbincang dengan detikcom, Minggu (10/4/2016).

Selain itu, ada juga Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 140.732 penyandang disabilitas yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sehingga totalnya ada program khusus bagi 163.232 penyandang disabilitas di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini, kata Nahar, lebih menekankan tentang bagaimana menjaga kualitas kesehatan para penyandang disabilitas. Tak hanya yang bersangkutan, orang tua, wali dan keluarga juga diberi pengetahuan yang sama.

"Kalau PKH tentu program induknya menyudut pada keluarga. Kalau yang 22.500 ditekankan kepada yang bersangkutan," katanya.

Pihak keluarga diberi kepercayaan untuk mengelola keuangan para penyandang disabilitas. Mereka juga bertanggungjawab untuk mengurus anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus tersebut.

Nahar mengatakan, hampir setiap hari ia mendapat surat permohonan bantuan bagi penyandang cacat. Mayoritas mereka memiliki kekurangan fisik lebih dari satu hal.

"Hampir 40% yang terdaftar memiliki lebih dari 1 cacat fisik. Kemudian urutan kedua tidak bisa melihat, yaitu hampir 30% dan di urutan ketiga tidak bisa jalan, yaitu 10,26%," terang Nahar.

Sementara bagi orang-orang yang seperti Agus Murtado (39), Kemensos menyediakan program lain. Yakni kelompok usaha bersama sesuai kemampuan yang bersangkutan.

(Baca Juga: Tanpa Kaki dan Tangan Kiri, Agus Tak Menyerah Mencari Nafkah untuk Keluarga)

Agus adalah tukang servis elektronik yang kedua kaki dan tangan kanannya patah. Ia menyewa kios tak jauh dari Stasiun Kebayoran Lama sejak sekitar 3 tahun yang lalu. Agus kehilangan anggota tubuhnya sejak tahun 1995 karena kecelakaan tertabrak kereta.

Sempat merasa hampir putus asa, namun akhirnya Agus bangkit dan mampu membiayai kehidupan keluarga kecilnya berkat kerja keras. Tangan dinginnya mampu membuat banyak pelanggan berdatangan. Namun demikian Agus masih kerap merasa diremehkan oleh warga yang melihat kondisi fisiknya. Banyak yang belum mengenal Agus, meragukan kemampuannya membenahi elektronik yang rusak. (kff/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads