Ahok: Lebih Banyak Kanker karena Makanan Berformalin Dibanding Rokok

Ahok: Lebih Banyak Kanker karena Makanan Berformalin Dibanding Rokok

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 07 Apr 2016 12:50 WIB
Ahok: Lebih Banyak Kanker karena Makanan Berformalin Dibanding Rokok
Foto: Danu Damarjati/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menunjukkan sikapnya yang tak setuju dengan kampanye antirokok. Soal bahaya kanker akibat rokok, Ahok skeptis.

"Jangan membanding-bandingkan kena kanker! Yang kena kanker gara-gara mengandung makanan berformalin lebih banyak di Jakarta daripada (kanker) karena merokok," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Kini muncul rokok-rokok sintetis yang bisa menjadi alternatif rokok tembakau. Ahok menduga ada kepentingan perusahaan farmasi di belakang kampanye antirokok dan penyodoran produk pengganti tembakau. Bahkan rokok sintetis itu juga belum tentu lebih sehat dari rokok tembakau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum pernah tahu rokok sintetis akan mempengaruhi kesehatan atau tidak. Mungkin 20-30 tahun kemudian kita baru tahu," kata Ahok.

Ahok mengaku besar di keluarga bukan perokok. Namun aktivitas merokok, sekadar fakta, sudah ada sejak zaman 'kakek-nenek' generasi sekarang. Tugas Ahok adalah mengatur keadilan sosial perkara rokok-merokok ini.

Pergub Nomor 50 Tahun 2012 sudah mengatur kawasan dilarang merokok. Itu ditegakkan untuk melindungi masyarakat yang tak merokok agar tak menjadi perokok pasif.

"Cuma tugas saya adalah mengadministrasi keadilan sosial. Sekarang kita bayangin berapa petani tembakau? Terus kita hitung, saya punya hitungannya loh, kena kanker paru-paru akibat rokok dibandingkan dengan harga masukan tembakau ini tidak seimbang," kata Ahok.

Bila memang pelarangan rokok yang diinginkan, semua aspek harus dipikirkan. Sekalian saja, Ahok berujar,Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan rokok sebagai barang terlarang seperti morfin.

"Kalau mau, kita serbu saja ramai-ramai pabrik rokok, kita tutup," kata Ahok, tentu saja tidak serius.
(dnu/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads