Ikatan Pilot: Jangan Spekulasi Soal Batik Air-TransNusa, Tunggu Hasil Final KNKT

Ikatan Pilot: Jangan Spekulasi Soal Batik Air-TransNusa, Tunggu Hasil Final KNKT

Nograhany Widhi K - detikNews
Selasa, 05 Apr 2016 13:43 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Ikatan Pilot Indonesia (IPI) menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas insiden serius yang dialami Batik Air dan TransNusa. IPI mengimbau semua pihak tidak berspekulasi mengenai insiden itu dan menunggu hasil final Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

(Baca juga: Investigasi Tabrakan di Halim, KNKT akan Panggil Kru Pesawat Batik Air)

"IPI mengimbau dan mengajak semua pihak agar menahan diri untuk tidak berspekulasi dan memberikan pernyataan maupun analisa tentang insiden tersebut sampai ada hasil akhir investigasi resmi (Final Report) dari KNKT," ujar Ketua Umum IPI Capt Bambang Adisurya dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (5/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IPI, imbuh Bambang, mendukung sepenuhnya investigasi menyeluruh yang akan dilakukan KNKT bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip investigasi kecelakaan yang tertuang pada ICAO Annex 13. Sehingga diharapkan profesionalisme seluruh jajaran dunia penerbangan Indonesia dapat dijunjung tinggi dalam usaha menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan pada saat ini dan di masa akan datang.

(Baca juga: Batik Air Tabrakan di Halim, KNKT Periksa Rekaman Komunikasi Pilot dengan ATC)

"Menyikapi kejadian tersebut, IPI mengimbau kepada seluruh pilot Indonesia tetap menjaga profesionalisme dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dalam pelaksanaan tugas penerbangan. Lebih memperhatikan instruksi yang diberikan oleh Petugas Pengatur Lalu Lintas Udara sebagai bagian agar tetap waspada dan selalu memastikan area pergerakan pesawat benar-benar aman sebelum melakukan manuver penerbangan," tandas dia.

Batik Air rusak dan terbakar di bagian wingtip akibat tabrakan di runway Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 19.55 WIB, Senin (4/4). Sedangkan ATR TransNusa juga mengalami  kerusakan di stabilisator vertikal atau fins sirip termasuk di bagian mesin. (nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads