Penampakan Anak Perempuan Santoso Menenteng Senjata di Hutan Poso

Perburuan Kelompok Santoso

Penampakan Anak Perempuan Santoso Menenteng Senjata di Hutan Poso

Erwin Dariyanto - detikNews
Selasa, 05 Apr 2016 11:17 WIB
Foto: istimewa
Palu - Tak hanya 3 perempuan dewasa yang ikut Santoso dan kelompoknya ke hutan lebat di Gunung Biru, Tangkura, Poso, Sulawesi Tengah. Ada juga sejumlah anak kecil, beberapa di antaranya masih balita yang ikut mereka.

Dua anak kecil di antaranya adalah anak Santoso, 1 seorang anak perempuan berusia kurang lebih 10 tahun dan satunya lagi bayi dengan usia belum genap 1 tahun.   

(Baca juga: Tak Hanya Istri, Santoso Juga Ajak Anak-anaknya yang Masih Kecil ke Hutan Poso yang Lebat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam foto yang didapat detikcom dari Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI, nampak anak perempuan Santoso menenteng senjata di tengah lebatnya hutan Gunung Biru. Si anak perempuan itu seolah tak ragu menenteng senjata.

Kepada anaknya yang masih bayi, Santoso juga sudah mulai memperkenalkan senjata. Ada dua buah foto anak bayi Santoso tidur bersanding senjata laras panjang. Dua anak Santoso dan beberapa anak kecil lain yanag diduga anak Basri dan Ali Komara ikut masuk ke hutan.

Foto-foto itu didapat dari salah satu pengikut Santoso, MAQ alias Brother yang tertangkap pada Februari lalu.  Diperkirakan istri Santoso ikut bergabung dengan suaminya pada Desember 2014 lalu.



Selain Santoso, Basri dan Ali Komara juga mengikutsertakan keluarga mereka ke hutan Poso. Hal ini memicu perseteruan sesama anggota kelompok Santoso, khususnya yang laki-laki.  Santoso dianggap mulai mengingkari fatwa yang dia ajarkan sendiri.

Misalnya, Santoso dalam setiap tauziah maupun pembuatan video statement, selalu mengatakan agar para Mujahidin harus rela meninggalkan anak istri serta harta bendanya untuk berjihad. Adapun bagi istri harus  harus merelakan suaminya untuk pergi berjihad.

Faktanya, Santoso, Basri dan Ali Komara justru mengajak istri dan anak-anak mereka. "Ajaran Santoso ini dianggap sudah tidak benar," kata Hari. (erd/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads