Santoso Pernah Perintahkan Pengikutnya Cari Pil KB dan Pembalut Wanita

Perburuan Kelompok Santoso

Santoso Pernah Perintahkan Pengikutnya Cari Pil KB dan Pembalut Wanita

Erwin Dariyanto - detikNews
Selasa, 05 Apr 2016 09:27 WIB
Foto: istimewa/ istri Santoso dan rekan-rekannya di hutan Poso
Palu - Santoso alias Abu Wardah komandan Majelis Indonesia Timur (MIT) mulai ditinggalkan oleh pengikutnya. Salah satu penyebabnya adalah karena Santoso dinilai mengingkari fatwa yang pernah dia ucapkan. Fatwa yang dimaksud adalah agar pengikutnya meninggalkan keluarga untuk berjihad.

Namun faktanya, Santoso dan dua petinggi MIT yakni Basri dan Ali Komara menyertakan ketiga istrinya. Bahkan Santoso pernah menuruh anggotanya di tim pengintai, yakni yang bereda di lapisan terluar untuk mencari pil KB dan pembalut wanita.

(Baca juga: Lapisan Kelompok Santoso Mulai Terbelah)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barang bukti berupa Pil KB dan pembalut wanita itu ditemukan dalam sejumlah operasi Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI di Poso Sulawesi Tengah.

"Dalam beberapa kali penyergapan kami menemukan Pil KB dan pembalut wanita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerahย  Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto kepada detikcom, Selasa (5/4/2016) di Mapolda Sulteng, jalan Sam Ratulangi Palu.

Oleh pengikutnya, Santoso ini sudah dianggap menyimpang dari ajaran yang dia sebarkan. "Pengikutnya sudah menganggap bahwa ajaran Santoso ini tidak benar," kata Hari.

Karena itulah, satu persatu pengikut Santoso mulai kabur karena tak tahan diperlakukan secara tidak adil. Santoso bak seorang 'raja' dan pengikutnya hanya pengawal yang mengamankan pimpinan. Walhasil kekuatan kelompok Santoso pun mulai melemah.



Dalam dua bulan terakhir ini Satgas Tinombala berhasil membekuk 12 pengikut Santoso, 10 di antaranya meninggal dunia dan 2 ditangkap hidup.

"Perkembangan terakhir kelompok Santoso sudah melemah. Dalam waktu dua bulan ini lebih dari 10ย  orang sudah tertangkap baik hidup maupun yang meninggal dunia dalam kontak tembak," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian kepada wartawan di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Senin (4/4).

Tak hanya dari sisi kekuatan, kelompok Santoso juga melemah dari sisi persenjataan.ย  Tito memperkirakan kelompok Santoso saat ini tinggal memiliki 6 senjata saja.

"Memang saya sudah berdiskusi dengan seluruh aparat polisi dan TNI di sana, saya kira tinggal menunggu waktu saja. Karena posisi mereka sudah terdesak, logistik sebenarnya sudah habis, senjata mereka juga sisa 6 saja," kata Tito. (erd/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads