Jokowi: Opsi Dialog Didahulukan untuk Bebaskan 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Jokowi: Opsi Dialog Didahulukan untuk Bebaskan 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Bisma Alief, - detikNews
Minggu, 03 Apr 2016 22:45 WIB
Foto: Bisma/detikcom
Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk membebaskan 10 WNI yang disandera. Opsi dialog didahulukan untuk membebaskan 10 WNI dari tangan kelompok Abu Sayyaf.

"Tapi sekali lagi, yang terakhir opsi dialog tetap didahulukan untuk menyelamatkan yang disandera," jelas Jokowi di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (3/4/2016). Jokowi meninggalkan stadion lebih dahulu saat istirahat babak pertama pertandingan antara Persib vs Arema.

"(Soal) Pembayaran ya ini opsi dialog," tambah dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, lanjut Jokowi, pemerintah juga menyiapkan pasukan TNI yang bisa bergerak cepat melakukan pembebasan.

"Yang kedua kita juga sudah menyiapkan pasukan cepat kita di Tarakan (Kalimantan). Terus saya pantau, terus baik mulai latihan, mulai simulasi, kalau diperlukan. Tapi untuk masuk ke negara lain harus ada izin. Dan memang kesulitannya kemarin dilaporkan dari Menlu yang juga selalu saya kontak, harus ada izinnya," urai Jokowi.

Jokowi menegaskan, Menlu sudah diutus untuk menemui pemerintah Filipina dan berbicara soal pembebasan 10 WNI yang disandera.

"Kita sudah mengutus secara khusus menlu untuk bicara dengan pemerintah Filipina. Dan kita harus tau bahwa itu masuk wilayah Filipina sehingga nggak bisa ditawar, masuk seenaknya nggak bisa," tutup dia. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads