Hasil survei lembaga tersebut menunjukan elektabilitas Ahok mencapai 51,8 persen. Adapun Yusril 11 persen dan Tri Rismaharini 7,3 persen.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ahok 51,8%, Yusril 11% dan Risma 7,3%
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Charta Politika: Risma Lebih Berpotensi Jadi Pesaing Ahok Dibanding Yusril
Meski sebagai kandidat petahana, Ahok menyadari dirinya bukan berarti tak bisa dikalahkan. Menjelang hari pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI banyak dinamika politik bisa terjadi.
Menurut Ahok, lawan politik pasti akan mencari kejelekkannya sebagai bahan untuk 'menyerang'. "Petahana itu selalu rentan ada kemungkinan dikalahkan. karena apa? karena setiap hari kita ditonton ini. Jadi bukan mengenai fasilitas. Semua orang dari luar bisa menilai kejelekan kami," kata dia.
Ahok memilih tak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. Yang terpenting bagi Ahok,Β masyarakat puas dengan kinerjanya. Bila kepuasan masyarakat tinggi, maka elektabilitasnya juga terdongkrak. Kecuali, ada faktor lain yakni pilihan karena keyakinan.
(bpn/erd)











































