Kisah Pelarian Sri Rahayu dari Suriah, Naik Turun Gunung hingga Menyamar

Kisah Pelarian Sri Rahayu dari Suriah, Naik Turun Gunung hingga Menyamar

Wisnu Prasetyo - detikNews
Selasa, 29 Mar 2016 15:51 WIB
TKW Sri Rahayu Tiba di Jakarta (Foto: Wisnu Prasetiyo/detikcom)
Jakarta - Perjuangan TKI asal Sumbawa, Sri Rahayu keluar dari Suriah untuk kembali ke Indonesia tidak mudah. Ia harus menyusuri gunung dan menyamar sebagai istri majikannya untuk menghindar dari kejaran militan ISIS.

"Aku keluar dari Raqqah nggak lewat jalan raya, aku nyelonong nyelonong ke gunung selama 6 hari itu," ujar Sri Rahayu mengawali kisahnya di kantor Kementerian Luar Negeri, jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa, (29/3/2016).

Pelariannya dari Raqqah, Suriah itu berawal dari upayanya mencari kontak orang KBRI di Damaskus. Ia mendapatkan kontak orang KBRI dari anak majikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya aku WhatsApp anak majikan untuk carikan orang KBRI, tolong bantuin saya ingin keluar. Nah dari dia aku langsung telepon orang KBRI untuk bantu," kata Sri.

Selama perjalanan Sri Rahayu ditemani oleh majikannya. Petugas KBRI menjemput Sri di tengah perjalanan. Selama di perjalanan dia tidak membawa barang apapun dari rumah majikannya.

"Pas aku di tengah jalan, orang KBRI jemput aku, majikan aku langsung pulang ke rumahnya. Majikan aku satu, dia menemani sampai setengah perjalanan. Karena dia tidak bisa keluar dari Raqqah juga," tambah dia.

Di perjalanan, ia mengaku harus menyamar sebagai istri majikannya untuk menghindari kecurigaan militan ISIS. Saat itu dia menggunakan pakaian khas Timur Tengah dan menutupi mukanya dengan cadar.

"Di jalan banyak kemah-kemah, mereka tanya Ini siapa, kata majikan aku ini istri aku. Aku pakai sarung tangan, aku pakai cadar. Seandainya mereka tahu aku orang Indonesia aku akan dipenjara," kata Sri.

Sri Rahayu tiba di Indonesia bersama dengan 32 teman seprofesi hari ini pukul 07.30 WIB. Ia mengaku setelah ini tidak akan pernah kembali lagi ke negara manapun untuk bekerja. Ia ingin menghabiskan sisa hidupnya di Indonesia.

(erd/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads