BURT DPR Sudah Sepakat Tunda Pembangunan Gedung Baru

BURT DPR Sudah Sepakat Tunda Pembangunan Gedung Baru

Indah Mutiara Kami - detikNews
Selasa, 29 Mar 2016 14:06 WIB
Rencana lokasi perpustakaan DPR. Foto: dok. @DPR_RI
Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) memunculkan wacana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Padahal, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR sebenarnya sudah sepakat menunda pembangunan gedung baru di DPR.

"Pembangunan gedung pada rapat akhir sebelum reses kami sepakati untuk ditunda dulu karena ekonomi sedang tidak stabil," kata anggota BURT Irma Suryani saat dihubungi, Selasa (28/3/2016).

Keputusan itu diambil setelah Presiden Joko Widodo menetapkan moratorium pembangunan gedung kementerian dan lembaga. Ketua DPR Ade Komarudin saat itu juga mengaju siap menjalankan moratorium ke proyek DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Jokowi Moratorium Pembangunan Gedung, Ketua DPR: Kami Harus Taat

Irma mengatakan bahwa perpustakaan memang dibutuhkan, tetapi urgensinya juga harus diperhatikan. Situasi ekonomi dijadikan sebagai alasan.

"Di tengah situasi Ekonomi yang belum stabil seperti saat ini sepertinya memang harus dihitung kembali tingkat kebutuhan dan kepentingannya," ungkap Wakil Ketua Fraksi Nasdem ini.

Selain itu, DPR juga seharusnya tidak perlu ngotot. Seharusnya, DPR cukup menunggu dari pemerintah.

"Biarkan pembangunannya dilaksanakan oleh pemerintah dan DPR terima gedung saja. Namun di tengah situasi ekonomi yang belum stabil seperti saat ini sepertinya memang harua dihitung kembali tingkat kebutuhan dan kepentingannya," ujar Irma.

Akom sendiri kini menganggap proyek DPR tidak termasuk dalam moratorium dari pemerintah. Perpustakaan ini rencananya ada di gedung baru yang sudah dianggarkan sebesar Rp 570 miliar di APBN 2016.

Beberapa fraksi sudah meminta agar usulan ini ditunda. Akom juga akan membahas hal ini dengan fraksi dan BURT usai reses. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads