"Ya belum dipake, maklum umur, belum ngerti (cara menggunakannya). Entar deh, pelan-pelan belajar," ujar Tuti saat ditemui detikcom di taman sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2016).
Janda beranak 2 itu menuturkan, sebenarnya dia sudah belajar sedikit demi sedikit bersama keponakan yang tinggal bersamanya di rumah kontrakan di Pasar Baru Krekot, Jakarta Pusat. Namun karena kendala usia, Tuti mengaku belum terlalu memahami penggunaan smartphone tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela waktu istirahatnya merawat taman, Tuti menyempatkan melihat-lihat ponsel yang telah dipasangi casing putih itu. Pekerja bergaji UMR Rp 3,1 juta itu hanya bisa menyentuh layar ponsel yang belum terisi SIM Card itu.
Dalam kesehariannya, wanita paruh baya ini berangkat dari rumah kontrakannya yang berada di Pasar Baru Krekot sekitar pukul 05.00 WIB untuk bekerja sebagai petugas kebersihan di taman sepanjang Medan Merdeka Selatan. Pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dia bekerja memunguti sampah dan menyapu daun-daun kering yang berguguran di taman. Usai beristirahat, pukul 10.00 WIB Tuti kembali melanjutkan pekerjaannya hingga nanti selesai sekitar pukul 16.00 WIB.
![]() |
Tuti dengan tegas melawan pendemo sopir taksi yang merusak taman di depan Balaikota pada Selasa 22 Maret. Bahkan Tuti menggetok pendemo dengan gagang sapu. Sikap tegas Tuti ini didengar Ahok dan Ahok pun memanggilnya ke Balai Kota. Ahok mengajaknya makan sate dan memberi hadiah ponsel. Dengan ponsel itu diharapkan Tuti menjepret orang-orang yang merusak tamannya.
(rii/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini