Siapa Sosok di Balik Akun Twitter 'Gaul' TNI AU?

Siapa Sosok di Balik Akun Twitter 'Gaul' TNI AU?

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Jumat, 18 Mar 2016 17:46 WIB
Foto: Kartika Sari Tarigan
Jakarta - Melalui akun Twitternya @_TNIAU, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara merespons setiap kicauan miring. Cara TNI AU merespons kicauan di dunia maya terbilang unik dan menarik, yakni dengan bahasa santun, informatif, gaul dengan selera humor tinggi.

Baca juga: Cara 'Gaul' TNI AU Merespons Cuitan Miring di Media Sosial

Sejumlah netizen pun ingin mengetahui proses kicauan dan sosok admin @_TNIAU tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan bahwa akun Twitter @_TNIAU adalah kerja organisasi yang sifatnya kedinasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi Badarmanto enggan menyebut identitas sang admin @_TNIAU yang berhasil 'memikat' netizen tersebut. "Ketemu saya saja. sama saja, orang saya yang menugaskan sama saja kok," kata Dwi saat berbincang dengan detikcom di kantornya Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/3/2016).

Yang pasti, kata Dwi, admin @_TNIAU adalah prajurit aktif TNI AU. Sang admin merupakan anak gaul, mengikuti perkembangan zaman dan melek digital. Selain itu sosok admin @_TNIAU juga adalah prajurit yang sabar dan punya selera humor tinggi.

"Dia (admin) anaknya gaul, ngikuti perkembangan (zaman) dan punya jiwa humoris," kata Dwi Badarmanto.

Kepada admin @_TNIAU, Dwi Badarmanto selalu memberi briefing agar setiap merespons kicauan netizen harus menggunakan bahasa yang santun. Bila ada yang menghujat, tak perlu ditanggapi dengan marah-marah. Termasuk ketika ada netizen dengan ribuan follower menyebut TNI telah dibeli, akun @_TNIAU merespons dengan santun tanpa nada emosi.

Akun @_TNIAU justru meminta kepada akun yang menuduh TNI telah dibeli itu untuk menunjukkan kuitansinya. "Kami malah ngajak teman-teman, followers ayo kita saling berkomunikasi secara santun, kenapa harus ada marah-marah. Kenapa harus ada hujat menghujat. Makanya ditanya, mana kuitansinya? Ya bener dong? Kalau namanya udah dibeli kan harus ada kuitansinya. Jangan harus dibalas dengan marah," kata Dwi.

Bagaimana kalau dengan bahasa santun dan gaul justru ada netizen ngelunjak?

"Kalau ada followers yang ngelunjak ya kita merendah. Apa susahnya? Tidak perlulah marah-marah," kata jenderal bintang satu ini.

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads