Tak jarang kicauannya mengundang tawa netizen. Tengok saja misalnya ketika admin merespons pertanyaan dari netizen yang mencari informasi soal syarat masuk TNI. "@_TNIAU om, kl masuk TNI tu ga boleh pesek ya? Kok saya ga pernah liat tentara AD, AU, AL yg pesek?" tanya akun @dindiswa yang dikutip detikcom, Jumat (18/3/2016).
Baca juga: Cara 'Gaul' TNI AU Merespons Cuitan Miring di Media Sosial
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua pekan terakhir akun Twitter TNI AU pun menjadi perhatian netizen. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengaku pihaknya sebenarnya tidak sampai berharap akun Twitter tersebut menjadi booming.
![]() |
Niat awal TNI AU aktif di media sosial seperti Twitter dan Facebook adalah untuk merespons saat ada orang menyinggung TNI, juga meluruskan informasi yang kurang benar soal TNI.
"Jujur saja kami tidak ada berharap (@_TNIAU) untuk menjadi booming, tapi kalau ada orang yang menyinggung TNI ya kita respons. Bener apa enggak itu, jangan sampai opini terbangun karena orang lain. Kami kan punya hak untuk memberikan penjelasan," kata Badarmanto saat berbincang dengan detikcom di kantornya Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/3/2016).
Menurut Badarmanto, tak ada instruksi khusus kepada admin untuk menggunakan gaya bahasa tertentu saat melempar kicauan di Twitter. Intinya dia meminta kepada admin agar dalam berkicau menggunakan bahasa yang santun. "Dan kami juga, jujur saja ingin mengajak bagaimana teman-teman yang lain itu bisa bersantun. Santun dalam berkomunikasi, kan enak?" kata dia.
Melalui gaya komunikasi yang santun, dia berharap pesan yang ingin disampaikan TNI AU sampai ke masyarakat. Soal kicauan dengan selera humor tinggi, menurut Badarmanto, itu sekadar cara yang dinilai enak untuk berkomunikasi.
"Ya itu kan lucu-lucuan saja kan, itu kan candaan. Ya seperti itulah, makanya kita bicara yang enak-enak saja," kata Badarmanto sambil tertawa. (erd/nrl)