Ini Penjelasan BNPB Soal Muncul Lagi Kebakaran Hutan dan Lahan

Ini Penjelasan BNPB Soal Muncul Lagi Kebakaran Hutan dan Lahan

M Iqbal - detikNews
Minggu, 13 Mar 2016 10:29 WIB
Kebakaran di Riau (Dok. BBKSDA Riau-KLHK)
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendeteksi hingga Jumat (12/3/2016) ada 182 titik api yang melanda kawasan hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia. Apa penyebab kebakaran terulang lagi?

"Antisipasi menghadapi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) sudah ddilakukan oleh pemerintah pusat, pemda provinsi dan pemkab/kota di daerah rawan karhutla khususnya di Sumatera dan Kalimantan. Rapat koordinasi sudah dilakukan berkali-kali. Posko penanggulangan karhutla juga didirikan," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom, Minggu (13/3/2016).

Bahkan, status siaga darurat bencana karhutla juga sudah ditetapkan di Provinsi Riau dan 6 kabupaten di dalamnya. Tim gabungan satgas penanggulangan karhutla dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, perusahaan perkebunan dan pemadam kebakaran juga langsung turun ke lapangan saat terjadi karhutla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ratusan sekat kanal telah dibangun. Memang ada peningkatan hotspot di Riau dan Kaltim," ujarnya.

Kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di lahan perkebunan masyarakat, perkebunan swasta, hutan dan semak belukar. Api langsung dipadamkan oleh tim gabungan.

"Di Riau dan Kaltim kondisinya cukup kering sehingga mudah terbakar. Kebakaran terjadi akibat ketelodoran dan disengaja dibakar untuk pembukaan lahan," terang Sutopo.

Beberapa oknum masyarakat juga telah ditangkap. Berdasarkan pengakuannya, beberapa mengatakan bahwa semak belukar dan hutan yang ada milik umum sehingga dibakar untuk dijadikan kebun. Ada juga yang lahan milik masyarakat dibakar untuk persiapan kebun.

"Pencegahan tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Memang tidak mungkin mengenolkan hotspot karena terkait dengan masalah ekonomi, sosial dan budaya," ucapnya.

182 hotspot yang terdeteksi BNPB berada di Aceh (28 hotspot), Bengkulu (1 hotspot), Jambi (2 hotspot), Jatim (4 hotspot), Kalteng (2 hotspot), Kaltim (81 hotspot), Kaltara (7 hotspot), NTB (1 hotspot), NTT (3 hotspot), Riau (26 hotspot), Sulsel (5 hotspot), Sulteng (15 hotspot), Sultra (1 hotspot), Sumsel (2 hotspot), Sumut (14 hotspot).

Baca juga: Ada 182 Hotspot di Kawasan Hutan dan Lahan di Indonesia, Ini Sebarannya (miq/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads