Banyak Pegawai Samsat Telat ke Kantor, Zumi Zola Ngamuk di Samsat Jambi

Banyak Pegawai Samsat Telat ke Kantor, Zumi Zola Ngamuk di Samsat Jambi

Muhamad Usman - detikNews
Jumat, 11 Mar 2016 22:17 WIB
Zumi Zola (Foto: Muhamad Usman/detikcom)
Jambi - Gubernur Jambi Zumi Zola melakukan inspeksi mendadak ke kantor Samsat Jelutung, Kota Jambi, Jumat (11/3/2016). Ketika jam sudah hampir pukul 09.00 WIB, dia mendapati sejumlah meja tempat pelayanan kosong. Bahkan, ruang kepala Samsat juga tampak kosong.

Zola langsung mengumpulkan para pegawai Kantor Samsat dan membariskan mereka. Ketika menyebutkan nama pegawai satu per satu sesuai dalam daftar pegawai, rupanya ada sejumlah pegawai yang tidak hadir.

"Saya kecewa! Akan saya tindak pegawai ini (yang terlambat atau tak masuk kerja). Yang honorer akan saya pecat, yang PNS akan saya sanksi," ujar Zola marah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zumi Zola meminta kepada para pegawai yang terlambat masuk kerja untuk mengundurkan diri. "Lebih baik mengundurkan diri, daripada saya pecat!" kata Zola.

Mantan Bupati Tanjung Jabung Timur ini menyatakan dengan kinerja yang buruk, maka target pendapatan pemerintah akan gagal dicapai.

"Tugas pegawai Samsat itu ada dua, pertama memberikan pendapatan ke pemerintah daerah, kedua melayani masyarakat. Kalau pelayanannya buruk, bagaimana target pendapatan akan tercapai?" ungkap dia.

Zumi Zola juga mengaku mendapat laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan bahwa di Kantor Samsat Jambi terjadi pungutan liar sebesar Rp 500 ribu untuk mengurus penggantian surat menyurat kendaraan bermotor yang hilang.

Agar para pegawai masuk kerja tepat waktu dan pelayanan lebih baik, Zumi Zola meminta ada Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Senin (14/3/2016) depan harus ada SOP di Samsat, tidak ada kata tidak atau alasan lain. Harus jelas dan jangan main-main dengan uang," kata Zola.

Lalu bagaimana tanggapan Kepala Samsat Kota Jambi Muhammad Rum? Ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Muhammad Rum menyatakan bertanggung jawab dengan kondisi pelayanan di kantornya.

"Saya ikhlas dan terima apa pun risikonya ke depan. Karena pimpinan memberikan informasi yang benar. Kalau pimpinan mengaku tidak memenuhi keinginannya maka sesuai ketentuan kita harus terima," katanya. (hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads