Alasan Risma Lebih Pilih Jalur Parpol dalam Pilwakot Surabaya

Alasan Risma Lebih Pilih Jalur Parpol dalam Pilwakot Surabaya

Zaenal Effendi - detikNews
Jumat, 11 Mar 2016 11:43 WIB
Foto: Zainal Efendi
Surabaya - Meski sangat populer di Surabaya, Tri Rismaharini memilih maju lewat jalur parpol di Pemilihan Wali Kota Surabaya tahun 2015. Risma yang menang mutlak di Pilwalkot Surabaya ini punya alasan sendiri kenapa dia memilih jalur parpol.

"Kalau fatsunnya di agama tidak boleh meminta jabatan, kemudian kenapa aku tidak independen, kalau independen aku punya nafsu untuk cari jabatan itu. Kemudian saya diberikan kepercayaan. Karena itu bagian dari amanah," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (11/3/2016).

Saat menjelaskan masuk lewat jalur independen atau partai, Risma tidak menyinggung soal Ahok. Dia hanya mencontohkan dirinya sendiri saat maju sebagai wali kota Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun maju lewat jalur parpol dengan diusung oleh PDIP, Risma mengaku tidak diminta mahar sama sekali. Risma menilai mengakui dirinya memang berkomunikasi dengan pengurus cabang PDIP untuk pemenangan pilwalkot.

"Aku itu masuk sama sekali tidak ada uang. Kalau kemudian Pak Ahok disuruh dekat sama anak cabang dan anak ranting ya iyalah. Supaya mesin partai bergerak," kata Risma.

"Karena kalau menang kita harus gandeng semua. Misalkan kemarin surveinya 30 persen, kita butuh masyarakat, oke kita gandeng masyarakat tapi mesin partai juga gerak, kalau menang ya begitu. Dua-duanya bergerak, dari masyarakat dan mesin partai," sambungnya.

Lalu bagaimana soal dirinya yang disebut-sebut bakal diusung PDIP maju Pilgub DKI?

Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini mengaku sudah mempunyai konsep membangun Jakarta meski Risma tetap ingin bertahan menjadi Wali Kota Surabaya hingga habis masa jabatan.

"Biasanya kan aku belajar sambil melihat. Jadi kalau aku sering ke sana bisa menganalisa bagaimana caranya bangun di situ (Jakarta)," ungkap Risma.

Selain itu, Risma juga menceritakan penolakannya pada Ketua Umum PDIP Megawati saat nama Risma dimasukkan dalam kabinet Presiden Joko Widodo.

"Dulu sudah disiapin menteri jauh hari sudah disiapin. Nanti Bu Risma jadi menteri ini tugasnya seperti ini, begini, semua dikasih semua alasan begitu Jokowi jadi, saya hadap Bu Mega. Bu, saya tidak mau, serius ini. Ya sudah Bu, saya ingin jadi wali kota karena masih harus meneruskan sisa kerjaan yang harus saya kerjakan. Sudah sampaikan hal yang sama," pungkas Risma.


(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads