Seperti yang detikcom lihat pada pukul 09.52 WIT di dermaga Pulau Plun, Rabu (9/3/2016). Penantian cukup panjang para wisatawan dan ilmuwan untuk menyaksikan 'hilangnya' sang surya dengan mata telanjang akhirnya berbuah manis.
![]() |
Bayangkan saja, pukul 07.00 WIT langit Pulau Plun sempat diguyur hujan. Hal itu membuat harapan sebagian warga pupus.
Para ilmuwan dari University of Hawaii Instistute of Astronomy dan lembaga antariksa Amerika Serikat NASA, tampak sibuk menyiapkan alat di sekitar dermaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, lagi-lagi langit kembali tertutup. Tidak lama setelah itu angin kembali berhembus menyapu awan gelap hingga menunjukkan proses gerhana hingga mencapai 09.12 WIT.
![]() |
Ketika matahari benar-benar 'hilang' bagai ditelan bumi, warga yang sudah menanti-nanti pun bersorak sorai. Terlebih gerhana utuh berlangsung sampai tiga menit lamanya.
"Gelap total, langitnya biru gelap seperti malam. Bagus banget! Sempurna deh!" teriak salah satu wisatawan di pulau yang memiliki luas 19,27 hektare tersebut. (aws/dra)













































