Aksi Turis Asing dan Ilmuwan NASA Pantau Gerhana di Pulau Plun Halmahera Timur

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Aksi Turis Asing dan Ilmuwan NASA Pantau Gerhana di Pulau Plun Halmahera Timur

AN Uyung Pramudiarja - detikNews
Rabu, 09 Mar 2016 11:51 WIB
Foto: uyung/detikcon
Halmahera Timur - Setelah sebelumnya langit sempat diselimuti mendung tebal, warga akhirnya bisa tersenyum menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Pulau Plun, Halmahera Timur. Suasana gelap gulita dalam beberapa menit pun langsung buru-buru diabadikan.

Seperti yang detikcom lihat pada pukul 09.52 WIT di dermaga Pulau Plun, Rabu (9/3/2016). Penantian cukup panjang para wisatawan dan ilmuwan untuk menyaksikan 'hilangnya' sang surya dengan mata telanjang akhirnya berbuah manis.

Bayangkan saja, pukul 07.00 WIT langit Pulau Plun sempat diguyur hujan. Hal itu membuat harapan sebagian warga pupus.

Para ilmuwan dari University of Hawaii Instistute of Astronomy dan lembaga antariksa Amerika Serikat NASA, tampak sibuk menyiapkan alat di sekitar dermaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegelisahan tersirat dari raut muka sebagian ilmuwan, yang memang menunggu momen langka tersebut. Salah seorang ilmuwan yang mencemaskan cuaca adalah Achut Reddy dari NASA. Tapi alam sepertinya mendengar bisikan dari angin, langit pun kembali cerah pada pukul 08.05 WIB. Penampakan matahari pun mulai tertutup 15 persen.

Akan tetapi, lagi-lagi langit kembali tertutup. Tidak lama setelah itu angin kembali berhembus menyapu awan gelap hingga menunjukkan proses gerhana hingga mencapai 09.12 WIT.

Ketika matahari benar-benar 'hilang' bagai ditelan bumi, warga yang sudah menanti-nanti pun bersorak sorai. Terlebih gerhana utuh berlangsung sampai tiga menit lamanya.

"Gelap total, langitnya biru gelap seperti malam. Bagus banget! Sempurna deh!" teriak salah satu wisatawan di pulau yang memiliki luas 19,27 hektare tersebut. (aws/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads