Penegasan itu disampaikan Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan (BB), Mayjen Lodweyk Pusung dalam Rakor Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
"Dari TNI dan Polri selama ini kita sangat serius mencegah kebakaran lahan di Riau ini. Tapi faktanya, masih ada rakyat yang melakukan pembakaran," kata Lodewyk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahap awal akan ada empat SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 400 personel yang akan kita tugaskan di Riau. Mereka akan bertugas di daerah yang rawan terjadinya kebakaran lahan," kata Lodewyk.
![]() |
Pasukan ini akan ditempatkan di Dumai, Bengkalis, dan Siak. Pasukan yang digeser ini untuk membantu pasukan TNI/Polri yang sudah ada.
"Kita akan terjunkan mereka ke pelosok desa dalam rangka patroli dan sosialisasi. Saya merasakan sosialisasi kita selama ini sepertinya tidak sampai ke desa. Buktinya masih ada yang membuka lahan dengan cara membakar," kata Lodewyk.
Usai rakor, Lodewyk langsung melakukan kunjungan ke daerah yang saat ini terjadi kebakaran. Dengan menggunakan heli, Lodewyk meninjau kawasan yang terbakar di Dumai, berjarak 250 km arah utara dari Pekanbaru.
Saat rapat, Lodewyk sempat kecewa dengan kinerja Dinas Kehutanan Riau. Ini karena dalam pencegahan tim dinas kehutanan tidak pernah muncul di lapangan. Menurut dia, Pemprov Riau dalam pencegahan kebakaran lahan lewat dinas kehutanannya selama ini terkesan tidak banyak berbuat.
Baca: Rakor Kebakaran Lahan di Riau, Pangdam Bukit Barisan Marahi Kadishut
Hari ini, Pemprov menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Ini dilakukan setelah lahan 5 daerah di Riau terbakar dan pemerintah setempat menetapkan status Siaga Darurat. (cha/try)