Rakor Kebakaran Lahan di Riau, Pangdam Bukit Barisan Marahi Kadishut

Rakor Kebakaran Lahan di Riau, Pangdam Bukit Barisan Marahi Kadishut

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Senin, 07 Mar 2016 15:21 WIB
Foto: Chaidir Anwar T/detikcom
Pekanbaru - Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk Pusung menghadiri rapat evaluasi penanggulangan kebakaran lahan di Riau. Dia marah ke Dinas Kehutanan Riau yang dianggap tak bekerja.

"Saya hadir ke mari untuk ikut dalam rapat evaluasi. Kami bersama Polri disalahkan dari pusat karena masih ada kebakaran di Riau. Ini bisa kami terima, karena memang faktanya masih ada rakyat yang membakar lahan," kata Lodewyk di aula Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru, Senin (7/3/2016).

Rapat koordinasi dihadiri, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Danrem Riau Brigjen Nurendi, Komandan Lanud Marsma TNI Henri Alfiandi, Kapolda Riau Brigjen Bambang Dolly, perwakilan perusahaan dan dinas terkait Pemprov Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lodewyk mempertanyakan kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Riau. Dia menyebutkan, selama ini TNI/Polri sudah berjibaku di lapangan dalam mengantisipasi kebakaran lahan.

"Tapi kami tidak melihat apa yang sudah dilakukan dinas kehutanan. Mana kepala dinas kehutanan Riau?," tanya Lodewyk.

Kepala Dinas Kehutanan Riau, Fahrizal Labay yang duduk secara perlahan mengangkat tangannya. Wajahnya terlihat pucat dan lebih banyak menunduk.

"Dinas kehutanan ini jangan menari-nari di atas penderitaan kami. Jangan menari di atas penderitaan Danrem dan Kapolda Riau dan Plt Gubernur Riau. Mana tanggung jawab dinas kehutanan soal kebakaran lahan ini," tegas Lodewyk.

Lodewyk mengingatkan, soal kebakaran lahan dan hutan bukanlah tugas pokok dari TNI/Polri. Walau demikian, TNI/Polri sudah berusaha maksimal dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kebakaran lahan. TNI/Polri juga sudah membuat kanal sekat di areal gambut dalam mengantisipasi kebakaran ini.

"Dinas kehutanan apa yang dikerjakan selama ini? Dinas kehutanan itu adalah instansi yang paling bertanggung jawab soal lahan dan kehutanan. Tapi  setiap TNI/Polri bekerja di lapangan, tidak ada dinas kehutanan," kata Lodewyk dengan nada tinggi.

"Jangan dinas kehutanan itu menari-nari di atas penderitaan TNI/Polri ya," tegasnya kembali.

Kemarahan Lodewyk sebenarnya sangat wajar. Karena selama ini berdasarkan catatan detikcom, TNI/Polri sudah melaksanakan sosialisasi sejak awal tahun 2016. Puluhan sekat kana di areal gambut telah dibuat dengan berbagai bantuan perusahaan.

"Kami ini turut memadamkan kebakaran lahan di Riau sifatnya membantu, bukan tugas pokok kami.  Tapi dinas kehutanan jangan hanya menonton. Saya akan buat laporan resmi ke Panglima, bahwa TNI/Polri sudah bekerja, tapi dinas kehutanannya tidak pernah bekerja," tegas Lodewyik. (cha/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads