Kasubag Humas Polres Jaktim Kompol Husaimah menjelaskan bagaimana awal mula kejadian tersebut. Di mana saat itu baik Kapten EM maupun Briptu Seno mengenakan pakaian biasa (preman).
"Terjadinya itu saat melakukan penangkapan. Jadi mereka (Satnarkoba Polres Jaktim) janjian dengan pelaku karena dipancing. Polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku (narkoba), ditemukan padanya 1 klip sabu-sabu," kata Kasubag Humas Polres Jaktim Kompol Husaimah di Polres Jaktim, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil Avanza yang di dalamnya ada Kapten EM tersebut kemudian diberhentikan oleh tim Satnarkoba. Saat diketuk-ketuk kaca mobilnya, Kapten EM keluar dari mobilnya dengan memegang senjata.
Β
"Polisi mundur, terus akhirnya dilepaskanlah tembakan ke atas (oleh polisi) sambil bilang 'saya polisi!'," terang Husaimah.
Setelah adanya tembakan peringatan oleh petugas kepolisian, Kapten EM justru melepaskan tembakan juga dan mengenai Briptu Seno Aji.
"Si Angkatan Laut itu melepaskan tembakan ke arah petugas. Tapi kan emang mengira itu begal. Jadi akhirnya yang satu ngomong 'saya polisi', yang satu ngomong 'saya tentara'. Nah sudah langsung ketahuan bahwa itu adalah intel Angkatan Laut," papar Husaimah.
(rna/nwk)