"Berawal ketika pelapor bertemu dengan terlapor di halaman Museum Fatahilah pada saat dagang kopi," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan, Selasa (1/3/2016).
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 23 Februari lalu. Saat itu, ibu korban dijanjikan pelaku sebuah pekerjaan dan akan membelikan baju untuk bayinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Museum Fatahilah, ibu korban yang menggendong bayinya yang berusia 4 bulan itu bersama pelaku naik angkot M12. Setibanya di Pasar Senen, Jakpus, pelaku berpura-pura mengajak korban untuk membelikan baju bayi.
"Korban diajak ke Atrium Senen, dan pada saat ke Atrium Senen, bayi digendong pelaku sementara ibu korban membeli bahan kue," imbuhnya.
Keluar dari mal di Senen itu, korban dan pelaku sempat mampir ke pedagang minuman di proyek Senen. Pelaku kemudian memberikan korban sebuah kartu ATM dan diminta untuk mengambil sejumlah uang di mesin ATM.
"Namun ternyata PIN yang diberikan salah dan korban kembali menemui pelaku, tetapi ternyata pelaku dan bayinya sudah tidak ada," pungkasnya.
Ibu korban kemudian melapor ke SPKT Polda Metro Jaya pada tanggal 24 Februari 2016. Saat ini polisi masih mencari keberadaan pelaku dan bayi tersebut. (mei/imk)











































