Dinsos DKI: Tak Ada Eks PSK Kalijodo yang Mendaftar untuk Dibina

Dinsos DKI: Tak Ada Eks PSK Kalijodo yang Mendaftar untuk Dibina

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 29 Feb 2016 17:36 WIB
Aktivitas di salah satu diskotek di Kalijodo sebelum pembongkaran (Foto: Hasan Al Habshy)
Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak memiliki data mantan pelaku seks komersil (PSK) yang selama ini beroperasi di Kalijodo, Jakarta. Dinas Sosial DKI yang menangani hal ini mengaku penyebab utamanya karena tak ada PSK yang mendaftarkan diri untuk dibina.

"Sampai hari ini petugas di lapangan yang mendata PSK belum ada yang mendaftar sehingga belum ada data yang bisa disampaikan ke Kemensos by name by address," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan saat dihubungi detikcom, Senin (29/2/2016).

Ia mengatakan setelah ramai rencana penertiban dari Pemprov DKI, sebagian besar PSK yang praktik di Kalijodo memilih pulang kampung. Namun mereka tak melapor pada petugas Dinas Sosial yang bersiaga di Kalijodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebanyakan mereka (PSK) Kalijodo sudah 2 minggu lalu pulang ke kampung masing-masing," sambungnya.

Baca: Mensos: Pemprov DKI Tak Memberi Data Eks PSK Kalijodo

Dinas Sosial DKI sedang mengevaluasi data awal yang diterima dari RT/RW di kawasan Kalijodo. Saat itu yang terdata di RT/RW hanya 195 orang namun tak ada satu pun yang mendaftar.

Masrokhan mengatakan pihaknya akan segera melapor pada Kementerian Sosial jika sudah mendapatkan data valid mengenai eks PSK di Kalijodo. Soal pembinaannya, jika jumlahnya tak banyak, maka akan dibina di panti sosial milik Pemprov DKI. DKI memang memiliki panti pembinaan yakni Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 di Jakarta Barat

Baca: Mensos: Eks PSK Kalijodo Jangan Keluar dari Mulut Harimau Masuk Mulut Buaya

"Kalau (jumlah PSK) sedikit ya cukup di panti kami aja, tidak apa-apa," pungkasnya.

Sebelumnya, Khofifah menyebut Kemensos tidak menerima data eks PSK Kalijodo dari Dinsos DKI. Padahal, Kemensos memiliki pos dana untuk membantu kehidupan eks kupu-kupu malam itu. Bahkan disiapkan modal usaha Rp 5,050 juta per orang.

"Kemensos punya cukup banyak opsi, bisa langsung kerja di dormitory. Ini ada tempat, ada shelter, ada professional training, boleh enam bulan menginap di situ, sampai menentukan opsi yang mereka pilih," kata Khofifah pada detikcom hari ini. (mnb/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads