Pembaca detikcom, Sri Wahyuni, menceritakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. Awalnya dia yang sedang berada di dalam salon mengaku heran ada sekitar 5 orang pengemudi Go-Jek melintas di kawasan tersebut. Sebab biasanya kawasan tersebut tak penah dilintasi Go-Jek, karena menurutnya dilarang oleh ojek pangkalan.
"Awalnya ada 5 orang Go-Jek, makin lama makin banyak. Habis itu muncul abang-abang ojek pangkalan, mereka lari-larian ngejar Go-Jek," kata Sri kepada detikcom, Sabtu (20/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sri yang mengaku ketakutan menyaksikan peristiwa itu dari dalam salon yang berpintu kaca. Dia melihat jumlah ojek pangkalan semakin banyak bahkan ada yang membawa balok kayu.
"Opang mukulin Go-Jek. Ada Go-Jek yang dipukul pakai balok, untungnya dia pakai helm, jadi sepertinya luka-luka saja," kata mahasiswa IPB tersebut.
Tak lama, sekitar 10 menit kemudian keributan tersebut berakhir setelah ada polisi yang berdatangan ke lokasi. Peristiwa tersebut sempat mengganggu lalu lintas setempat.
Sri mengatakan, keributan Go-Jek dan opang baru pertama kali terjadi di kawasan tersebut. Sebab menurutnya, kawasan itu memang terkesan 'terlarang' untuk Go-Jek.
"Di persimpangan ada banner tulisan 'Go-Jek dilarang masuk'. Jadi memang enggak pernah ada Go-jek di sekitar sini, termasuk di kampus IPB," katanya.
Dikonfirmasi secara terpisah, pihak Polsek Dramaga membenarkan peristiwa tersebut. Menurut petugas setempat, ada beberapa orang yang terluka akibat keributan itu.
"Ada yang luka tapi enggak parah. Sudah diobati juga," kata polisi yang tak menyebut identitasnya tersebut.
Saat ini para Go-Jek dan opang masih berada di Polsek Dramaga untuk dimintai keterangan. Belum diketahui apa penyebab keributan tersebut. (kff/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini