"Katanya motor itu dulu dipinjam sama adik ibunya. Lalu adiknya itu bilang kalau motornya rusak dibengkelkan di Semarang, dititipkan di bengkel. Keluarga tidak tahu bahwa motor diparkir di terminal," ujar Aceng kepada detikcom di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Senin (15/2/2016).
Meski ada pengakuan dari keluarga pmilik, Aceng belum menyerahkan motor itu. Beberapa syarat yang diminta untuk mengambil motor itu adalah surat-surat kepemilikan sah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nggak ada surat-surat lengkapnya nggak boleh diambil. Kan biar jelas status motor ini," tuturnya.
Soal ongkos parkir selama 1,5 tahun yang harus ditanggung pemilik motor, Aceng bersedia memberikan diskon.
"Kalau totalnya sudah Rp 1,6 juta. Ya nanti itu bisa dirembuk. Yang penting datang saja ke sini," kata Aceng.
Motor diparkir sejak Agustus 2014. Meski berdebu, kondisi motor masih bagus. Aceng sesekali memanasi mesin motor tersebut.
Motor tersebut jadi perbincangan setelah anak buah Aceng mengunggah foto motor ke media sosial pada awal Februari lalu. Banyak netizen berkomentar. Ada yang heran, ada juga yang berspekulasi tentang keberadaan si pemilik motor. (sip/trw)