Pada 2001, Krishna sukses meluluhlantakan Kalijodo. Tapi setelah diserahkan ke Pemprov DKI, karena pengurusan yang tak cakap akhirnya tumbuh lagi Kalijodo dan menjadi seperti sekarang ini.
Baca juga: Begini Awal Mula Munculnya Prostitusi, Judi dan Premanisme di Kalijodo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Preman kan orang yang beda. Tapi di Kalijodo mereka memiliki identitas, mereka memiliki KTP," kata Daeng Aziz usai mengadu ke Komnas HAM, Senin (15/2/2016).
Baca juga: Peta Kekuatan Preman di Kalijodo dari Masa ke Masa
Daeng Aziz selaku tokoh masyarakat di Kalijodo menguraikan dirinya selalu membayar PBB. Dia menolak penggusuran yang akan dilakukan.
Baca juga: Kombes Krishna Murti: Kalijodo 'Dihantam' Tak Masalah, Nggak Ada Premannya Lagi (dra/dra)











































