"Ya apa ya, populer itu kan asyik mas. Asyik, nasib saya memang populer, mau bagaimana lagi. Saya kan sebenarnya enggak mau populer," kata Dhani kepada detikcom, Kamis (11/2/2016).
Secara pribadi, Dhani memuji Ahok sebagai pemimpin yang tegas dan berani. Tapi, pentolan grup musik Dewa 19 ini juga menegaskan bila dirinya tak kalah dengan Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kesiapannya menuju Pilgub DKI, Dhani mengaku tak mau neko-neko. Tapi, dalam pemikirannya sudah tergambar upaya memberikan suatu perubahan untuk Jakarta. Konsep pemikiran peradaban menurutnya diperlukan Jakarta sebagai ibukota negara.
"Pimpinan kita itu belum ada pemikiran peradaban. Kalau Ahmad Dhani itu berpikir peradaban. Misalnya kalau saya tidak ingin Jakarta seperti Singapura. Harus lebih luas lagi, kalau Singapura kan hanya punya uang banyak, belum peradaban," ujarnya.
Namun, Dhani mengakui perjuangan menuju Pilgub DKI tahun depan tak mudah. Acuannya karena perolehan PKB di DPRD DKI hanya 6 kursi. Hal ini mesti membuat PKB berkoalisi dengan parpol yang punya kursi lebih banyak.
Bila memang nanti melaju tapi hanya sebagai calon wakil gubernur, Dhani mengaku tak masalah.
"Harus lihat realitas lah. PKB itu kan hanya partai yang punya enam kursi. Enggak masalah kalau saya (jadi cawagub). Ya harus lihat realitas politiknya. Saya siap saja," tuturnya.
(hty/dnu)











































