"Supaya bersih aja," kata Tjahjo usai menjadi keynote speaker dalam acara seminar tentang 'Parlemen Modern' di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (11/2/2016).
Kewajiban mengenakan seragam putih hitam ala Jokowi itu memang dikhususkan hanya hari Rabu, untuk hari berikutnya yaitu Kamis dan Jumat serta Sabtu jika ada kegiatan, PNS harus menggunakan baju khas daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait sanksi jika ada kepalaย daerah yang menolak menjalankan peraturan tersebut, Tjahjo menyerahkan hal itu kepada Biro Hukum Kemendagri termasuk soal sanksi akan disekolahkan lagi bagi kepala daerah yang tidak menjalankan aturan.
"Tanya biro hukum, ituย kelasnya biro hukum," tegasnya.
Sementara itu salah satu daerah yang kurang setuju dengan peraturan tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan Peraturan terkait seragam sebenarnya belum ada relevannya dengan perbaikan kinerja pelayanan. Lebih baik membicarakan perbaikan layanan publik, perbaikan penyerapan anggaran, dan sebagainya terkait kinerja.
"Saya menggelitik kawan-kawan yang punya ide di Kemendagri, bahwa apa kaitan seragam dan otonomi daerah? Apa tidak bicara saja hibah yang tidak cair, serapan anggaran yang tidak bagus, pelayanan yang tidak bagus, membuat KTP jadi gampang, tidak ada pungli, saya rasa itu lebih baik," pungkas Ganjar hari Senin (8/2) lalu.
Baca: Ahok Terima Surat Kemendagri Soal Seragam Putih untuk PNS
Menurut Ganjar, pihaknya kini sedang mendukung perekonomian masyarakat termasuk pengrajin batik. Selain itu keadaan ekonomi yang sulit sangat tidak sesuai dengan peraturan tersebut karena tidak mendukung industri kecil.
"Kalau seragam itu sifatnya Hansip, kheki, putih, itu kan buatan pabrik, bukan rakyat kecil. Saya ingin bela rakyat kecil, kami akan gunakan itu (batik)," tegasnya.
Sementara itu terkait sanksi yang menyebutkan akan menyekolahkan lagi kepala daerah yang tidak menjalankan aturan itu, Ganjar justru akan maju pertamaย untuk disekolahkan, dengan syarat ada bukti penerapan peraturan seragam itu bisa membuat pelayanan lebih baik.
"Saya baca berita, akan disekolahkan. Saya akan daftar pertama. Karena menurut saya tidak ada logikanya kecuali survei penelitian hasil pelayanan jadi lebih baik, maka saya setuju," tandas Ganjar. (alg/trw)