"Jenazah sudah diberangkatkan ke Medan. Rencananya dimakamkan di sana oleh keluarga," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih saat dihubungi detikcom, Minggu (7/2/2016).
Setelah proses visum selesai, jenazah langsung diterbangkan ke Medan. Namun, Sulis tak mengetahui jelas alamat rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Olah TKP juga sudah tadi pagi," kata Sulis.
Syahir ditemukan meninggal pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah dinasnya . Ia ditemukan dalam posisi tidur menyamping dan bagian kepalanya berdarah. Di dekatnya ditemukan senjata api jenis Glock-19 warna hitam dengan nomor senjata api 691637 WMN 081.
Sulis memperkirakan Syahir ditemukan setelah 13 jam tak bernyawa. Lulusan Akpol 2012 ini diketahui mengidap sakit lambung yang tak kunjung sembuh. Diduga Syahir putus asa karena penyakitnya itu.
"Korban sebelumnya sakit lambung yang tidak sembuh-sembuh, mungkin putus asa dan di rumahnya terkunci. Anggota yang cari ditelepon tidak aktif, akhirnya mendatangi rumahnya, digedor, (ditemukan) sudah meninggal dunia," terang Sulis.
Polisi menduga Syahir tewas bunuh diri.Β "Betul dugaan masih tetap bunuh diri," kata Sulis. (mnb/nrl)











































