Melihat Replika Gunung Rinjani di Taman Narmada Lombok Barat

Melihat Replika Gunung Rinjani di Taman Narmada Lombok Barat

Rina Atriana - detikNews
Minggu, 07 Feb 2016 14:00 WIB
Foto: Rina Atriana/detikcom
Lombok - Lombok terus berbenah, utamanya agar target NTB didatangi tiga juta wisatawan dalam setahun, bisa terpenuhi. Lalu apa saja yang menjadi produk jualan dari Lombok?

Salah satunya adalah Taman Narmada, cara bacanya Narmadeu. Secara garis besar Taman yang terletak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Mataram itu ialah taman yang dibuat oleh Raja Anak Agung Gede Ngurah dari Kerajaan Karangasem.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang raja menjadikan taman ini seperti replika Gunung Rinjani. Kebetulan beliau ketika masih muda kerap mendaki Rinjani untuk melakukan ritual tertentu.

Setelah tak kuat mendaki ia pun membuat taman ini dan menjadikannya tempat peristirahatan. Letaknya kira-kira 7 kilometer dari Kerajaan Karangasem.

Bagian dalam Taman Narmada dibuat semirip mungkin oleh sang raja dengan apa yang ia lihat saat di Rinjani. Salah satunya dengan menghadirkan replika danau Segara Anak.

Seorang tour guide bernama Andi Syamsuri menjelaskan, taman ini dibangun sekitar tahun 1727 atau 289 tahun yang lalu. Di lingkungan taman, mata air Petirtaan termasuk yang paling terkenal. Pasalnya, digadang-gadang jika minum atau memanfaatkan air dari mata air itu, bisa awet muda dan enteng jodoh.

"Sebuah mata air yang merupakan pertemuan tiga sumber air yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada sendiri," jelas Andi di lingkungan Taman Narmada, Lombok Barat, NTB, Minggu (7/2/2016). Β 

"Bagi umat Hindu air ini dipandang sebagai air suci dan berkhasiat untuk pengobatan dan sekarang dikenal sebagai air awet muda," paparnya.



Mata air tersebut terdapat di dalam sebuah bangunan berukuran tak lebih dari 3x3 meter. Ketika masuk, kita akan dipersilakan menuruni beberapa anak tangga. Airnya dingin, mau diminum atau untuk cuci muka silakan saja. Hanya saja, khusus perempuan yang sedang berhalangan dilarang masuk.

Selain mata air Petirtaan, ada pula Bale Agung. Tempat raja memantau permaisuri mandi di kolam, atau pun untuk tempat rapat para raja.

"Di Bale Agung ini ada dua kamar. Satu untuk permaisuri dari Bali, satu lagi untuk permaisuri dari Lombok," terang Andi.

Andi mengungkapkan, biasanya kalau akhir pekan Taman Narmada dipenuhi oleh wisatawan lokal. Hal tersebut karena umumnya wisatawan mancanegara ingin mencari ketenangan dan enggan datang jika keadaan ramai.

"Biasanya mereka (turis asing), kebanyakan datang pada hari Jumat. Kalau hari Minggu seperti ini jarang," ungkap Andi. Β 



Di luar hal-hal yang memang sudah ada sejak Taman Narmada dibuat, ada pula beberapa modifikasi yang dilakukan pemerintah setempat. Di antaranya kolam renang dan wahana alam seperti flying fox. Tiket masuk ke taman ini dibandrol Rp 6.000 per orangnya.

Kalau Anda juga berkunjung ke Taman Narmada, jangan lupa unggah foto-fotonya ke sosial media ya! Sebarkan informasi bahwa Indonesia punya banyak tempat wisata sejarah dan alam yang patut didatangi.

(rna/rvk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads