Meski kemungkinan korban bertambah ada, namun polisi menemui berbagai kendala. Salah satunya adalah ketakutan korban untuk mengaku.
"Untuk korban kita memang ada kendala, karena memang sebelumnya para korban sudah diberitahu oleh para pelaku bahwa mereka dalam hal ini bisa dijadikan pelaku juga, atau turut (serta) dalam melakukan. Jadi takut mereka," ujar Kasubnit II Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Ditpidum) Bareskrim Polri, AKP Chuck Putranto di Mabes Polri, Senin (1/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa tim ke sana (tempat korban), tim yang sedang meyakinkan dahulu para korban. Nanti mereka mau baru kita priksa, kita juga koordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," katanya.
Saat ini polisi masih mendalami para korban yang berdomisili di kawasan Bandung dan sekitarnya. Penyelidikan ke kota lain kemungkinan akan dilakukan apabila pemeriksaan di Bandung telah rampung.
"Sementara yang kita dalami daerah Bandung dulu. Kan kita fokus ke sini, ketika pemenuhan dari ahli sudah memberitakan pernyataan, kita kroscek ke pelaku untuk memberi tahu jaringan mana lagi yang pernah diterima dari perekrutnya," jelas dia.
(rni/jor)











































