Suap Proyek Listrik, Dewie Limpo Ajak Bambang Haryadi Bantu Kadis Deiyai

Suap Proyek Listrik, Dewie Limpo Ajak Bambang Haryadi Bantu Kadis Deiyai

Ferdinan - detikNews
Kamis, 28 Jan 2016 15:42 WIB
Dewie Yasin Limpo (Foto: Hasan Al Habshy/detikFoto)
Jakarta - Dewie Yasin Limpo rupanya pernah mengajak rekannya di Komisi VII DPR, Bambang Haryadi untuk bertemu Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai, Papua, Irenius Adii. Dewie menyebut ingin melibatkan Bambang membantu permohonan ajuan proposal proyek listrik Deiyai.

Fakta ini terungkap saat Jaksa pada KPK memutar rekaman sadapan pada pukul 14.49 WIB, Minggu 18 Oktober. Percakapan telepon antara Dewie Limpo dengan Bambang Haryadi terjadi sebelum pertemuan di Restoran Bebek Tepi Sawah, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, pada sore harinya.

"(Percakapan) dengan Bambang teman Komisi VII, sesama anggota Komisi VII tapi bukan satu partai," kata Dewie Limpo bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Irenius Adii dan pemilik PT Abdi Bumi Cenderawasih Setiady Jusuf di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dewie, dirinya mengajak Bambang Haryadi yang juga politikus Gerindra tersebut untuk ikut membantu Irenius. Sebab Irenius sebelumnya sudah lebih dulu menyerahkan proposal pengajuan alokasi anggaran kebutuhan listrik di Deiyai kepada Dewie di sela RDP Komisi VII bersama Menteri ESDM Sudirman Said pada 30 Maret 2015.

"Saya mau pertemukan Pak Bambang dengan Irenius supaya ikut bantu...ikut perjuangkan," imbuh Dewie.

(Baca juga: Hakim Kesal Dewie Limpo Sangkal Suap: Di Pengadilan Banyak Teori Kebetulan)

Namun pada pertemuan di restoran Bebek Tepi Sawah, Bambang Haryadi tak hadir. Saat itu Dewie bertemu Irenius, Setiady dan juga ditemani staf ahlinya Rinelda Bandaso alias Ine dan Bambang Wahyuhadi dan Stefanus Harry Jusuf rekan Setiady.

Dewie memang menyangkal membahas fee alias dana pengawalan untuk memuluskan pengurusan proposal yang diajukan Irenius. Menurut Dewie dirinya hanya berbincang belasan menit di restoran.

"Saya tidak membicarakan apa-apa," ujarnya.

Jaksa KPK dalam persidangan juga menayakan adanya percakaan telepon antara Dewie dan Bambang saat berada di DPR. Saat itu Dewie mengajak Bambang Haryadi datang ke ruangannya.

"Di bawah kan RDP, (jadi) di ruangan. Maksudnya benar-benar memperjuangkan dapil. Saya mohon bantuan kita semua," katanya.

Sementara itu keterangan Dewie soal bantahan membahas fee di restoran Bebek Tepi Sawah bertolak belakang dengan kesaksian stafnya Ine. Dalam persidangan Kamis (21/1), Ine menyebut Dewie bicara langsung meminta fee pada pertemuan di restoran Bebek Tepi Sawah. "Ibu Dewie dan Pak Setiady membicarakan masalah fee," tegas Ine dalam persidangan.

Pembahasan fee ini kata Ine sebelumnya memang sudah dibahas pada pertemuan tanggal 28 September 2015 di Plaza Senayan Jakarta yang dihadiri Ine dan Bambang Wahyuhadi.

(Baca juga: Dicecar Berulang Kali, Dewie Limpo Tetap Membantah Minta Fee Proyek Listrik)

Jumlah dana pengawalan untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Deiyai yang harus disiapkan menurut Ine mencapai Rp 1,7 miliar dari anggaran proyek yang dimasukkan dalam alokasi dana aspirasi dalam APBN 2016 sebesar Rp 50 miliar.

"Bu Dewie bilang siap dibantu tapi siapkan dana pengawalan. Awalnya 10 persen, setelah ditawar (menjadi) 7 persen," tegas Ine.

Duit fee ini kemudian diberikan dari kocek Setiady dengan syarat perusahaannya dijamin menjadi pelaksana proyek di Deiyai. Duit diserahkan dalam bentuk dollar Singapura sebesar SGD 177.700. (fdn/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads