Sofyan tiba sekitar pukul 11.05 WIB dengan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih. Sofyan tak terlalu banyak bicara tentang pemeriksaannya nanti.
"(Proyek) Ini bukan di PLN tapi di APBN," ucap Sofyan sembari berjalan masuk ke dalam gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada, enggak ada. Saya dipanggil memberikan keterangan kasih informasi. Belum ada, belum ada (membahas proyek)," sebut Sofyan.
Dewie Yasin Limpo tertangkap tangan oleh tim KPK pada 20 Oktober 2015 bersama dengan staf ahlinya, Bambang Wahyu Hadi. Adik dari Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo itu tertangkap setelah sekretaris pribadinya, Rinelda bertransaksi atas perintahnya.
Rangkaian tangkap tangan tersebut ketika Rinelda bertransaksi duit haram dengan Kadis Pertambangan Deiyai, Irenius Adi, dan Direktur PT Abdi Budi Cendrawasih, Setiadi. KPK menemukan duit SGD 177.700 di dalam bungkus makanan ringan yang diduga adalah suap dari Setiadi kepada Dewie.
Kelimanya pun kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan oleh KPK. Irenius dan Setiadi dijerat sebagai pemberi suap sementara Dewie, Rinelda dan Bambang sebagai penerima suap. (dhn/aan)











































