Begini Video Cara Kerja Kursi Roda yang Dikendalikan dari Otak

Begini Video Cara Kerja Kursi Roda yang Dikendalikan dari Otak

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Sabtu, 23 Jan 2016 14:43 WIB
Foto: Nograhany WK
Jakarta - Dua orang mahasiswa semester 7 Teknik Informatika Universitas Binus, Jennifer Santoso (21) dan Ivan Halim Parmonangan (21) membuat proyek pengembangan kursi roda dengan kendali otak. Penelitian ini sebenarnya melanjutkan dan mengembangkan penelitian kakak kelas mereka.

Komponen-komponen utamanya adalah kursi roda dan alat bernama neuroheadset. Neuroheadset adalah alat yang bisa menangkap gelombang listrik otak dan memperkuatnya dalam skala ribuan kali. Neuroheadset ini terhubung ke aplikasi software yang mereka buat di dalam CPU.

"Aplikasi kami akan mengolah sinyal yang diterima dari neuroheadset, lalu difilter untuk mengambil gelombang alfa dan beta, yang kemudian ditransformasi dengan algoritma Fast Fourier Transformation, yang kemudian jadi input untuk mesin," jelas Jennifer, Jumat (22/1)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aplikasi yang dibuatnya kemudian akan meneruskan sinyal yang sedang diproses ke Arduino Uno yakni papan mikrokontroler, dan diteruskan ke motor driver yang akan digunakan untuk menggerakkan kedua motor DC, motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.

Cara kerja kursi roda ini memakai 2 data, dengan electric encephalo graphi (EEG) alias sinyal otak untuk disabilitas yang lehernya tidak bisa bergerak dan dengan gyroskop untuk menangkap sensor gerak, bagi penderita yang masih bisa menggerakkan leher.

Penampakan kursi roda itu, berkelindan kabel-kabel di sebelah kiri yang terhubung ke kotak metal berisi mikrokontroler dan motor driver, serta ada accu yang diwadahi kotak metal di bawahnya.

Ivan lantas memperagakan kursi roda itu. Dia duduk di atas kursi roda,memakai wireless neuroheadset dengan 14 tangkai yang melingkar di kepala,dan memangku laptop . Untuk pengguna pertama, aplikasi software harus merekam respon pengguna, sinyal otak untuk bergerak maju, kiri, kanan, memutar ke kiri dan kanan dari neuroheadset.

Kemudian, untuk menggerakkan kursi roda, Ivan terlihat fokus sekali. Roda-roda kursi itu bergerak maju, sementara Ivan hanya berpangku tangan. Bila ingin menghentikan kursi roda, cukup dengan kedipan mata, mata kiri, kanan atau kedua mata.

"Apabila tertidur atau panik, kursi roda itu otomatis stop," jelas Jennifer.

(Hbb/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads