Ini Jawaban Tawan Tentang 'Serangan Massal' Robot Tangan Ciptaannya

'Iron Man' dari Bali

Ini Jawaban Tawan Tentang 'Serangan Massal' Robot Tangan Ciptaannya

Putri Akmal - detikNews
Jumat, 22 Jan 2016 07:43 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Karangasem - Pemberitaan media secara berturut-turut terkait tangan robot miliknya, membuat I Wayan Sumardana alias Tawan angkat bicara. Dengan nada santai dan tanpa beban, Tawan berkata agar lengan robot yang ia pakai tak diberitakan lagi.

Ia beralasan jika terus diberitakan akan membuat orang pintar di luaran semakin sakit hati padanya. Lho Kenapa?

Tawan tak banyak memberi penjelasan teoritis tentang mekanisme pembuatan robot, teknik elektronik, elektroda, sensor ataupun Electro Encephalo Graphi (EEG) yang melingkar di kepalanya. Ia beranggapan masih banyak kekurangan dari lengan robot berbahan barang bekas tidak terpakai. Dan Tawan lagi-lagi menyampaikan jika alat serupa seperti miliknya bahkan lebih sempurna pun bisa dibeli secara bebas di portal pembelanjaan online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah jangan diberitakan lagi. Di luar banyak yang jual dan menyediakan alat seperti ini, lebih bagus malah. Tidak seperti punya saya yang masih jelek begini," kata Tawan ketika ditemui detikcom di bengkel sekaligus rumahnya Nyuhtebel, Karangasem, Bali, Kamis (21/1/2016).

Sambil memperlihatkan gambar robot tangan di internet yang ia akses melewati hp nya, secara sederhana Tawan hanya mengingatkan jika setiap manusia itu memiliki semacam sinyal dari organ otaknya. Hanya saja sinyal ini hanya bisa diterjemahkan dan digerakkan jika kita 'mau dan mengerti' cara pengendaliannya.

Tawan tak banyak banyak bicara tentang teori, lantaran ia menyadari jika bapak tiga putra ini hanya lulusan salah satu SMK di Denpasar. Sang pria penggemar Astro Boy yang tak pernah mengenyam dunia perguruan tinggi hanya belajar secara otodidak lewat internet plus berbekal ilmu ala kadarnya.


Lagi-lagi dengan tampang polos dan lengan kiri yang lunglai berwarna pucat ia coba jelaskan sebuah skema penggunaan alat robotik hasil kreasinya. Ia menguraikan jika alat EEG yang terpasang di kepalanya ada power suply. Power suply sebagai penangkap dan pembagi kekuatan. Lalu ada dron, elektroda dan lainnya. Posisinya ditempel di kepala sebagai penangkap sinyal, alpa, delta, nata dan eta.

"Sudah jangan diberitakan lagi. Nanti kalau diberitakan terus, orang-orang pintar yang di luar sana itu malah sakit hati sama saya. Saya ini bukan siapa-siapa. Saya ini orang bodoh," ujarnya sambil tertawa.

(jor/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads