SMK Rekayasa Jadikan Tawan 'Iron Man' Inspirasi, Lengan Robot akan Diteliti

'Iron Man' dari Bali

SMK Rekayasa Jadikan Tawan 'Iron Man' Inspirasi, Lengan Robot akan Diteliti

Adrian Fanani, Putri Akmal - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 14:59 WIB
Foto: SMK Rekayasa Denpasar (Putri Akmal/detikcom)
Denpasar - Kondisi I Wayan Sumardana alias Tawan yang terbatas fisik dan finansial tak menyurutkan langkahnya berkreasi. SMK Rekayasa Denpasar kemudian menjadikannya contoh untuk memotivasi para siswa.

"Saya terharu dengan ucapannya saat kita berkunjung. Dia bilang kalau tidak sekolah di rekayasa mungkin saya nggak bisa begini. Terharu saya melihat semangatnya," tutur guru elektronika Tawan dari kelas 1-3 SMK Rekayasa Denpasar, I Made Merta, kala ditemui detikcom di SMK Rekayasa Denpasar, Jalan Mpu Gandring, Lumintang, Denpasar, Bali, Kamis (21/1/2016).


Perwakilan sekolah menunjukkan nilai Tawan (foto: Putri Akmal)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SMK ini berdiri di lahan seluas 25 are atau 2.500 meter persegi, terdiri dari 23 kelas. Ada beberapa jurusan di sini yakni teknik komputer dan jaringan, multimedia, teknik bangunan, teknik listrik, teknik elektronika, teknik kendaraan ringan dan teknik sepeda motor. SMK Rekayasa kini mendidik 549 siswa-siswi. Untuk masuk ke sekolah ini melewati gapura yang tak begitu luas, lebarnya sekitar 4 meter.

Foto: Putri Akmal


Perwakilan SMK Rekayasa Denpasar mengunjungi Tawan pada Sabtu (16/1/2015) lalu. Merta mengakui kondisi fisik dan ekonomi membuat dirinya tersentuh, namun pelajaran yang bisa diambil, semangat Tawan tetap menyala, melampaui kondisi fisik dan ekonominya.

"Kondisi ekonomi, fisik membuat saya terenyuh tapi semangatnya membuat kita sendiri bisa termotivasi. Kami harap apa yang dikerjakan Tawan bisa bermanfaat," tutur Merta.



Sementara Kepala SMK Rekayasa Denpasar, I Wayan Konol, mengatakan berencana mengundang Tawan untuk memotivasi dan memberikan inspirasi adik-adik kelasnya.

"Kita rencana dalam waktu dekat akan undang hadirkan supaya bisa memberikan motivasi pada adik-adiknya secara terus menerus melakukan inovasi. Dan prestasi pada kompetensi yang digeluti. Kita juga ingin ajak adik-adik kelasnya ini berkunjung ke rumah Tawan untuk observasi, belajar dan praktik secara langsung. Tentang apa yang dikerjakan, alat apa saja yang digunakan," jelas Konol.

Konol prihatin sekaligus gembira melihat kondisi Tawan. Namun, dia kagum bahwa Tawan bisa membuat robot dari barang rongsokan.

"Ciptaan Tawan akan disketsa lebih rinci tentang rangkaian pokok komponen robotnya untuk pengembangan pembelajaran komputer dan elektronika di SMK Rekayasa Denpasar. Sebab ini ciptaan rakitan yang betul-betul bisa dikembangkan terkait dengan pendayagunaan tangan yang lumpuh bisa bergerak dengan bantuan robot," tutur Konol.

Tawan (Putri Akmal)



Di samping itu, imbuh Konol, robot yang diciptakan ini seperti sebuah baju yang bisa diapakai dan bisa ditanggalkan untuk aktivitas kerja.

"Kami harap dari Pemerintah bisa diperhatikan prestasi dan ciptaannya supaya bisa dikembangkan," harap Konol.

"Harapan kami jika ada yang membantu Tawan maka saran kami jangan bantu Tawan karena kasihan dengan kondisinya. Tapi beri bantuan karena dasar prestasi dan inspirasinya sehingga dia bisa mengembangkan lagi ciptaannya. Tujuannya sederhana dia ingin berjuang melawan keterbatasan lumpuhnya ini demi anak-anaknya," timpal Merta. (nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads