(Baca Juga: Menanti Gerhana Matahari Total 2016, Peristiwa Langka Hanya di Indonesia)
Misalnya di Jawa, ada mitos yang menyebut fenomena gerhana ini terjadi saatΒ raksasa jahat yang sangat berkuasa Batara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendam kepada Dewa Matahari. Untuk membantu Dewa Matahari, orang-orang diminta untuk menumbuk lesung dan membuat suara berisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Maluku Utara, katanya setan atau suanggi makan matahari, lalu hrs bikin bunyi-bunyian atau tarian, agar suanggi atau setan melepas matahari. Tapi itu kan cuma mitos," tambahnya.
(Baca Juga: Saat Hewan Malam 'Tertipu' Gerhana Matahari Total)
Sementara untuk pengaruh pada kehidupan, Avivah mengatakan gerhana matahari tidak berpengaruh untuk manunsia. Justru fenomena ini bisa berpengaruh pada hewan.
"Ada pengaruhnya ke hewan-hewan. Di mana hewan siang akan bersiap tidur karena disangka malam, dan hewan malam akan keluar karena disangka sudah malam," ucapnya.
(Baca Juga: Begini Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Total)
![]() |
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin. Menurutnya walaupun gerhana matahari total hanya berlangsung singkat yakni 2 sampai 3 menit namun bisa menimbulkan perubahan perilaku pada hewan-hewan karena menganggap malam telah datang. Misalnya saja ayam masuk kandang karena mengira waktu sudah petang, padahal gerhana matahari terjadi di siang hari.
"Siang tiba-tiba gelap itu binatang-binatang di malam hari menunjukkan perubahan perilaku. Itu memang ada penelitian, misal ayam ada perubahan perilaku mulai gelap berubah masuk kandang, serangga di malam lebih aktif," kata Thomas.
(Baca Juga: 3 Menit Gerhana Matahari Total yang Mempesona)
![]() |