Antara Penjelasan Ilmiah dan Mitos Raksasa Makan Matahari

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Antara Penjelasan Ilmiah dan Mitos Raksasa Makan Matahari

Erna Mardiana - detikNews
Selasa, 19 Jan 2016 14:20 WIB
Foto: Ilustrator: Andhika Akbarayansyah/detikcom
Jakarta - Peristiwa matahari terhalang oleh bulan sehingga sebagian wilayah di bumi menjadi gelap secara ilmiah disebut dengan peristiwa gerhana. NamunΒ  ternyata di sejumlah daerah gerhana ini sering dikatikan dengan mitos-mitos yang ada.

(Baca Juga: Menanti Gerhana Matahari Total 2016, Peristiwa Langka Hanya di Indonesia)

Misalnya di Jawa, ada mitos yang menyebut fenomena gerhana ini terjadi saatΒ  raksasa jahat yang sangat berkuasa Batara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendam kepada Dewa Matahari. Untuk membantu Dewa Matahari, orang-orang diminta untuk menumbuk lesung dan membuat suara berisik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga disuruh menumbuk lesung agar Sang Surya bisa lepas," kataΒ  Avivah Yamani, salah satu pengurus komunitas astronomi Langit Selatan saat berbincang dengan detikcom di Cihampelas Walk, Bandung beberapa waktu lalu.

"Kalau di Maluku Utara, katanya setan atau suanggi makan matahari, lalu hrs bikin bunyi-bunyian atau tarian, agar suanggi atau setan melepas matahari. Tapi itu kan cuma mitos," tambahnya.

(Baca Juga: Saat Hewan Malam 'Tertipu' Gerhana Matahari Total)

Sementara untuk pengaruh pada kehidupan, Avivah mengatakan gerhana matahari tidak berpengaruh untuk manunsia. Justru fenomena ini bisa berpengaruh pada hewan.

"Ada pengaruhnya ke hewan-hewan. Di mana hewan siang akan bersiap tidur karena disangka malam, dan hewan malam akan keluar karena disangka sudah malam," ucapnya.

(Baca Juga: Begini Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Total)

Foto: Istimewa/Getty Images


Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin. Menurutnya walaupun gerhana matahari total hanya berlangsung singkat yakni 2 sampai 3 menit namun bisa menimbulkan perubahan perilaku pada hewan-hewan karena menganggap malam telah datang. Misalnya saja ayam masuk kandang karena mengira waktu sudah petang, padahal gerhana matahari terjadi di siang hari.

"Siang tiba-tiba gelap itu binatang-binatang di malam hari menunjukkan perubahan perilaku. Itu memang ada penelitian, misal ayam ada perubahan perilaku mulai gelap berubah masuk kandang, serangga di malam lebih aktif," kata Thomas.

(Baca Juga: 3 Menit Gerhana Matahari Total yang Mempesona)


Ilustrasi : Mindra Purnomo/detikcom
(slh/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads