Ganti Istilah Bom Sarinah Jadi Bom Thamrin, Polda Metro Jaya Diapresiasi

Ganti Istilah Bom Sarinah Jadi Bom Thamrin, Polda Metro Jaya Diapresiasi

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 18 Jan 2016 07:35 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Polda Metro Jaya memutuskan untuk mengganti istilah 'Bom Sarinah' menjadi 'Bom Thamrin' untuk merujuk pada peristiwa penyerangan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari lalu. Langkah Polda Metro Jaya mendapat apresiasi karena membuktikan polisi telah memperhatikan masukan dari masyarakat.

"Respon Pak Iqbal cepat sekali. Setelah melihat foto spanduk tersebut di berbagai media, saya menilai istilah 'Bom Sarinah' tidak tepat karena kejadiannya bukan di sana. Sehingga pada Sabtu malam (16/1) saya telepon Pak Iqbal menyarankan untuk menggantinya dengan 'Bom Thamrin'. Tanggapan beliau sangat positif. Beberapa jam kemudian spanduknya sudah diganti dengan tulisan 'Bom Thamrin," ujar pakar komunikasi Aqua Dwipayana menanggapi Senin (18 Januari 2016).

Aqua merupakan salah satu pakar yang memberi masukan agar Polda Metro Jaya mengubah istilah tersebut. Kini, melihat respon cepat Polda Metro Jaya dengan Kabid Humasnya, Kombes Pol Muhammad Iqbal, Aqua menilai tindakan tersebut bisa menjadi teladan institusi lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan positif yang dilakukan Iqbal tersebut agar dicontoh anggota Polri lainnya. Sebagai pejabat di institusi itu, setiap saat dalam kondisi apapun juga harus selalu siap menerima saran-saran dari masyarakat. Jika usulannya bagus dan bermanfaat baik untuk Polri maupun masyarakat, agar segera diwujudkan," kata Aqua.

Aqua menilai dampak peristiwa teror bom di Jalan MH Thamrin itu telah melebar ke dunia usaha. Penggunaan istilah pun menjadi sorotan. Bom Sarinah yang lebih sering digunakan, dianggap kurang tepat, sebab lokasi kejadian bukan berada di Gedung Sarinah, melainkan di Pos Polisi Thamrin dan Gedung Menara Cakrawala.

(Baca juga: Polda Metro Ganti Istilah Bom Sarinah Jadi Bom Thamrin)

Penggunaan istilah 'Bom Sarinah' muncul dalam spanduk yang dibuat Polda Metro Jaya di ruang Media Center. Tulisan lengkapnya sebagai berikut "MEDIA CENTER KASUS BOM SARINAH No. HOTLINE : 0821-1010-9191/0812 1212 9191". Di bawahnya ada foto-foto saat aksi teror itu terjadi dan kunjungan Presiden Jokowi ke lokasi kejadian yang didampingi beberapa menteri, pejabat dari Polri, dan TNI.

Tujuan pemasangan spanduk tersebut cukup bagus. Itu juga bermanfaat buat para wartawan yang meliput jumpa pers baik yang disampaikan Iqbal maupun narasumber yang lainnya.

Cuma menurut anggota Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom tersebut, tulisan di spanduk itu tidak tepat. Akibatnya pengelola gedung Sarinah dan para pedagang di sana mengalami kerugian tidak hanya citranya yang menurun tetapi juga penurunan jumlah pengunjung dibanding hari-hari sebelumnya.

Menurut Aqua, pengelola gedung Sarinah tidak akan protes ke polisi, karena berpotensi berdampak kurang baik pada mereka. Setelah diganti dengan tulisan 'Bom Thamrin' para pebisnis yang sehari-hari berdagang di gedung Sarinah tentunya menjadi lega. Masyarakat tidak akan takut datang ke tempat mereka.

"Pak Iqbal sepertinya sangat memahami perasaan para pebisnis di gedung Sarinah. Sehingga begitu ada masukan terkait tulisan di spanduk beliau langsung menggantinya. Ini adalah contoh positif tindakan cepat pejabat Polri," pungkas Aqua. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads