"Periode sekarang banyak dari kalangan muda, oleh karena itu fokus dari program kerja nantinya pembangunan konsolidasi internal PII sekaligus memposisikan pelajar Islam Indonesia di tengah pendidikan Indonesia," ujar Ketua Umum PB PII periode 2015-2019, Nasrallah Larada kepada wartawan di gedung Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Sebagai organisasi pendidikan yang telah berdiri sejak lama, PII memiliki sejarah perjuangan saat pelajar Indonesia mengalami berbagai gejolak. Nasrullah menyebut, di era lama, pelajar Indonesia memberikan kontribusi nyata terhadap perjuangan bangsa di tahun-tahun bersejara seperti pada tahun 1949 dan tahun 1965.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan Thamrin yang berujung pada kegiatan terorisme rupanya menjadi perhatian PII. Untuk menghilangkan nilai radikalisme dalam dunia pendidikan, hal penting untuk dilakukan adalah membangun pendidikan sebagai basis kekuatan.
"Sekarang kita akan mencoba menghilangkan nilai radikalisme. Inilah wajah PII yang nantinya akan mewarnai perjuangan kehormatan kita. Tentunya dalam periode ini kita akan membangun pendidikan sebagai basis kekuatan kita," jelasnya.
"Radikalisme agama yang berkembang dalam masyarakat dewasa ini dan dalam skala kecil telah menjalar ke Indonesia, serta berkembangnya berbagai aliran agama yang menyesalkan karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, menyadarkan pentingnya organisasi pemuda dan pelajar seperti PII," ujar Nasrallah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yang juga merupakan anggota PII ini menyambut baik keinginan PII untuk menjadikan pendidikan sebagai nilai untuk menghilangkan nilai radikalisme di kalangan pelajar."Saya menyebut baik keinginan PII, untuk kembali menekankan pentingnya pendidikan. Dan kita melihat akhir-akhir ini tren dunia adalah penguasaan ilmu pengetahuan," kata Anies.
Menurutnya saat ini kekuatan dunia tidak bersumber dari dua hal seperti power dan uang. Saat ini, menurut Anies, kekuatan dunia telah mengalami pergeseran.
"Saat ini yang menjadi sumber kekuatan adalah knowledge atau pengetahuan, sehingga pendidikan menjadi penting. Sehingga pendidikan harus dimulai dari usia muda. Tak hanya itu, organisasi juga harus digembleng dengan baik dan maksimal," jelas Anies.
Sejumlah tokoh terlihat dalam acara ini, antara lain Soetrisno Bachir, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier dan Ketua OJK Muliaman Haddad.
(rni/Hbb)











































