Pantauan detikcom, di lokasi timbunan berukuran sekitar 3x1 meter sedalam 1 meter itu tim Gegana melakukan penggalian menggunakan pacul dan golok. Proses penggalian sempat terhenti akibat banyaknya akar pohon yang melintang menghalangi lubang galian karena lokasi timbunan senjata itu tepat berada di bawah pohon rambutan.
"Jadi dulu itu sekitar tahun 60an sampai 80an situasinya tidak seperti sekarang Polres juga luas, mungkin karena keterbatasan ruang saat itu penyimpanan benda-benda ini sengaja ditimbun," terang Waka Polres Sukabumi Kota, Kompol Imron Ermawan, Minggu (17/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Syahdan Alamsyah |
Seorang purnawirawan polisi bernama Senen (61) mengatakan bahwa ratusan senjata itu peninggalan Operasi Sapu Jagat yang dilaksanakan oleh Kodam III Siliwangi di mana saat itu Polri dan TNI masih menjadi satu kesatuan atau Dwifungsi ABRI.
"Dulu ada peraturan pemerintah yang dikenal dengan Operasi Sapu Jagat antara tahun 1979 dan 1980 di mana dalam aturan itu semua warga yang memiliki senjata api jenis apa pun harus diserahkan ke aparat," ujar Senen (61).
Senen yang dulu bertugas di Satuan Intelijen berpangkat Aiptu tersebut mengetahui pasti proses penguburan senjata di dalam lubang yang dulunya adalah bekas kolam ikan berukuran 3x1 meter persegi dan sedalam 1 meter itu.
"Hasil operasi semua diamankan di gudang Polres yang dulu masih disebut Komres atau Komando Resort, saya diminta untuk melakukan pengawasan. Saya masih ingat ada tiga PNS yang membawa dan memasukannya ke dalam lubang kolam," sambungnya.
Di tahun 1979 dan 1980 itu operasi Sapu Jagat dilakukan untuk menekan angka kriminalitas. Setiap masyarakat yang memiliki senjata api langsung diminta untuk menyerahkan. "Hasilnya bisa sebanyak ini karena dulu wilayah Kabupaten Sukabumi masuk ke wilayah sini, kalau sekarang kan Polres Kota dan Kabupaten terpisah," tandas Senen.
Hingga saat ini telah ditemukan sebanyak 104 pucuk senjata bahu dan genggam, serta satu mortir kaliber 80 milimeter dengan kondisi berkarat berat dan tidak bisa digunakan atau tidak aktif.
"Proses penggalian masih terus dilakukan, Gegana masih bekerja keras kita berharap bisa ditemukan semua," singkat AKBP Widodo, Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar kepada wartawan.
(Hbb/Hbb)












































Foto: Syahdan Alamsyah