"Eko dan Veny memang aktif di Gafatar. Dan Rica dan Veny sudah lama memang aktif di Gafatar, sejak kuliah dulu di Yogyakarta. Sama ada juga dokter di Kartasura, dia pergi juga," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi.
Hal ini disampaikan Hudit kepada wartawan di kantornya, Polda DIY, Ring Road Utara, Sleman, Selasa (12/1/2016). Meski begitu Hudit belum bisa menjelaskan hubungan kepergian rombongan Rica dkk dengan dokter di Kartasura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat jaringan orang-orang terdekat. Misalnya istri karena suaminya aktif di sana, melalui saudara-saudaranya. Orang tuanya mengajak anak," ulas Hudit.
Saat ditanyai soal adanya camp khusus untuk anggota Gafatar di kawasan Pangkalan Bun, Hudit tak menjawabnya dengan rinci.
"Camp apapun itu pasti ada tujuan tertentu. Kita belum tahu itu untuk apa. Ibarat kado, dibungkus dengan berbagai macam, isinya hanya satu yaitu sesat," katanya.
Hilangnya sejumlah orang terkait Gafatar tak cuma terjadi di DIY, tapi juga Jawa Tengah, Jatim, dan daerah lain. Markas organisasi ini di sejumlah daerah kosong dalam beberapa waktu terakhir. Keberadaan mereka dianggap ilegal karena tak memiliki izin.
(sip/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini