"Kita masih melakukan penyelidikan. Dan ini juga banyak hal-hal seperti di Yogyakarta," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji kepada wartawan usai acara serah terima jabatan Wakapolda Jatim di mapolda, Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (12/1/2016).
"Tapi belum bisa kita katakan terkait dengan hal tersebut. Kita masih melakukan penyelidikan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya adalah sama, masalah radikalisme. Jadi kita sudah mengantisipasinya," kata perwira tinggi dengan dua bintang di pundak yang enggan menjelaskan langkah antisipasi apa saja yang sudah dilakukan kepolisian.
![]() |
Ia mengatakan, pengikut Gafatar dari Jawa Timur tidak terlalu signifikan. Namun, pihaknya tetap mengawasinya agar tidak menyebar luas.
"Ya masih tidak terlalu signifikan. Tapi kita mengantisipasi terus supaya tidak menyebar luas," tandasnya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes RP Argo Yuwono menambahkan, hilangnya Erri memang dilaporkan pada Agustus 2015 lalu. Polisi sudah menindaklanjuti dengan mengirim profil orang hilang ke jajaran bawah. Namun hingga saat ini tidak ada kabar.
"Nah, kemudian baru muncul informasi orang hilang terkait organisasi itu (Gafatar). Tentu kami masih dalami lagi kasusnya," kata Argo.
Polda Jatim akan mendata ulang soal jumlah orang hilang yang diduga terkait Gafatar. (roi/trw)