Selain dr Rica, Siapa yang Hilang Direkrut Gafatar?

Orang Hilang Direkrut Gafatar

Selain dr Rica, Siapa yang Hilang Direkrut Gafatar?

Salmah Muslimah - detikNews
Selasa, 12 Jan 2016 11:33 WIB
Foto: Ilustrator: Andhika Akbarayansyah/detikcom
Jakarta - dr Rica Tri Handayani dan anak balitanya Zafran menghilang pekan lalu. Keluarganya pun khawatir hingga melapor polisi. Setelah ditelusuri, dr Rica dipastikan terlibat organisasi terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Adakah 'dr Rica' lainnya yang menjadi korban?

dr Rica ditemukan polisi saat berada di Bandara Iskandar, Kalimantan Tengah. Dia bersama tiga oang lainnya hendak menuju Semarang, Jawa Tengah.

Diduga kuat, Rica direkrut oleh Eko dan Veni yang masih berhubungan saudara. Namun hingga saat ini mereka masih diam seribu bahasa, tak mau memberikan penjelasan apa pun kepada polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan dr Rica direkrut Gafatar muncul dari suaminya, dr Akbar Aditya Wicaksono. Sang suami bertutur, Rica sudah aktif di Gafatar sebelum menikah. Setelah menikah, Rica tak terlalu aktif. Namun setelah dr Akbar berkuliah di Yogya, Rica yang menetap di Lampung diduga kembali berkomunikasi dengan Gafatar hingga akhirnya menghilangkan diri dan meninggalkan surat perpisahan pada suami setebal 18 halaman.

Selain dr Rica, muncul nama Erri Indra Kausar yang hilang diduga karena bergabung dengan Gafatar. Mahasiswa di Surabaya ini sempat menelepon keluarga dan meminta tidak khawatir, namun tetap saja keluarga curiga.

Erri


Tak hanya itu, ada juga Silvi Nur Vitriani (20) yang dilaporkan hilang sejak Desember 2015 lalu. Diduga, mahasiswi semester 5 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo juga bergabung dengan Gafatar.

Vivi, demikian sapaan akrabnya, menghilang setelah mengirimkan surat kepada keluarganya di Banjarnegara. Dalam surat tersebut, Silvi berpamitan kepada keluarganya demi menegakkan dien.

"Yang Vivi lakukan adalah pengorbanan kepada Tuhan dalam penegakan dien," tulis Silvi. Diduga dia direkrut oleh pacarnya.

Vivi


Gafatar, organisasi yang didirikan pada tahun 2012 itu sudah dipastikan terlarang oleh polisi dan MUI. Mereka disebut-sebut berkaitan dengan Negara Islam Indonesia (NII). Ajarannya pun disinyalir menyimpang. Ada yang menyebut "messiah" Gafatar menggabungkan ajaran Islam dan Advent Hari Ketujuh.

"Sudah dilarang MUI, sudah jelas. Tapi doktrinnya apa belum jelas," Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto.


Sejumlah pembaca detikcom banyak yang mengirimkan informasi sanak kerabatnya yang direkrut Gafatar. Ada yang berprofesi sebagai sopir sampai tenaga pendidik.

Apakah Anda punya informasi lain terkait gerakan ini atau punya sanak saudara yang menghilang diduga karena direkrut Gafatar? Silakan kirim cerita ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak Anda. (mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads