"Yang bersangkutan (Erri) bukan mahasiswa ITS, tapi mahasiswa PENS," kata Kepala Jurusan Elektro, ITS, Ardyono Priadi pada detikcom, Selasa (12/1/2016).
Hal senada diungkapkan, Humas ITS Indah Tri Sukma yang melakukan kroscek ke pihak PENS. "Pihak PENS membenarkan yang bersangkutan (Erri) adalah mahasiswa PENS," katanya saat dihubungi terpisah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: Diduga Gabung Gafatar, Erri Berkirim Pesan Agar Orangtuanya Tak Khawatir
Indah juga mengatakan bahwa Rektor ITS dan Direktur PENS sebelumnya pernah melakukan koordinasi untuk mengatasi permasalahan ormas yang diikuti para mahasiswa.
"Pak Rektor juga menyampaikan pernah membahas dan menyampaikan ke Direktur PENS untuk menindaklanjutinya," ujarnya.
Selain itu, kata Indah, selama ini ITS secara proaktif mendidik mahasiswa termasuk dalam aktivitas keagamaan. "Apapun agamanya supaya secara tidak langsung keterlibatan kita bisa mengawasi adanya upaya penyusupan paham ekstrem dari luar," imbuh Indah.
Ia juga menegaskan, ITS juga akan berusaha melindungi seluruh mahasiswa agar nyaman dalam beribadah di ITS sesuai dengan keyakinan masing masing dan tidak disalahgunakan oleh pihak pihak yang tidak baik.
Menurut orangtua, Erri hilang sejak 17 Agustus 2015 lalu. Dia dijemput oleh orang bernama Bismar Jati Pernama yang diketahui anggota Gafatar. Hingga saat ini, keberadaannya tak diketahui. (ze/trw)











































