Menelisik Gambar Ribuan Tahun Jejak Nenek Moyang di Tebing di Kaimana Hingga Maros

Menelisik Gambar Ribuan Tahun Jejak Nenek Moyang di Tebing di Kaimana Hingga Maros

AN Uyung Pramudiarja - detikNews
Kamis, 07 Jan 2016 16:01 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Jejak gambar ribuan tahun terpampang di tebing karst di Kaimana, Papua Barat. Tak hanya itu saja, gambar berusia puluhan ribu tahun juga ada di Maros, Sulsel, dan di Sangkurilang Mangkalihat Kalimantan Timur.

Peneliti Karst dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Pindi Setiawan menjabarkan, sebenarnya soal gambar berusia ribuan tahun ini terbagi dua. Nusantara barat meliputi Maros hingga ke Thailand dan Nusantara Timur meliputi Maluku hingga Papua.

"Yang di Maros, sudah diteliti berusia 39900 tahun. Dibuat pemburu awal dan pemburu lanjut, pemburu lanjut menggambar di gua, berupa binatang besar, panah, dan tombak," jelas Pindi yang sudah turun ke lokasi dan melakukan penelitian saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membuat gambar itu dengan maksud agar membuat suasana nyaman, menghilangkan keresahan, dan juga sebagai status. Dengan membuat gambar-gambar itu mereka menjadi lebih familiar.

"Bila dengan yang di Papua, yang di Nusantara barat lebih tua," jelas dia.

Menurut Pindi, untuk yang di tebing di Kaimana, belum dihitung usianya. Namun diperkirakan sekitar 3-5 ribu tahun dengan melihat dari lokasi dan gerakan geologi di sekitar kawasan itu.

"Gamar itu dibuat oleh pemburu laut, karenanya berisi ikan, atau makhluk laut atau perahu," jelasnya.

Pemburu laut ini jarang menggambar di gua dan umumnya menggambar di tebing yang sekarang berjarak sekitar lima meter dari air pantai. Dahulu air masih tinggi sehingga mereka bisa menggambar di tebing.

"Ini bisa menjadi penanda, petunjuk perburuan," tegas dia.

Lokasi di Kaimana ini memang dikenal indah. Di dekat tebing itu selain ada gambar-gambar peninggalan bersejarah juga ada wisata ikan hiu paus di sekitar lokasi. Pemerintah Kabupaten Kaimana tengah menggarap kawasan ini sebagai kawasan wisata dan konservasi. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads