"Jadi sebelum kejadian kita memang sudah dengar ada mafia seperti itu, tapi kita kan susah mendapatkan bukti," ujar Direktur Utama (Dirut) AP II Budi Karya Sumadi kepada detikcom di Hotel Mercure, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/1/2016).
Mengetahui adanya kejadian seperti itu dan bukan pertama kali terjadi, pihak AP II bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama menjerat "tikus-tikus bagasi" tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Pemindahan Bagasi di Lambung Pesawat Rawan Pencurian, Begini Penampakannya)
AP II sengaja menggandeng YLKIΒ karena pada awal tahun 2015 merasa memiliki kekurangan dalam pengelolaan bandara. Dengan menggandeng YLKI, AP II berharap dapat melihat kasus yang terjadi di bandara secara objektif.
"Ceritanya di bulan November itu ada pengaduan di suatu tempat tentang perbuatan yang begitu masif dilakukan. Keesokan harinya kita aktifkan CCTV dan benar, pada hari tersebut mereka beraksi (mencuri bagasi). Setelah kita menemukan bukti dari CCTV, mereka kita tangkap. Hasil CCTV ini, (kita bikin) berita acara, kita undang kepolisian untuk menangkap dan melakukan pendalaman," jelas Budi.
(rni/slh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini