Anggota BETA UFO, Ranggi Ragatha, menelisik foto-foto yang disampaikan pembaca detikcom terkait bola cahaya di langit Jakarta Utara. Meski foto dalam resolusi yang kurang jelas, namun bila digabungkan dengan keterangan saksi dan fakta-fakta lainnya, Ranggi dan kawan-kawan menyimpulkan itu adalah UFO. Dia menepis argumen yang menyebutkan bahwa cahaya itu adalah lampion dan drone standar.
"Berdasarkan ciri tersebut di atas, maka objek tersebut dapat dipastikan bukan lampion dan drone standar yang umum di pasaran karena tidak ditemukan bentuk fisik lainnya selain wujud bola bersinar dan atau lampu lainnya sebagai penanda arah gerak," kata Ranggi melalui pesan elektronik, Selasa (5/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa keterangan sejarah yang dihimpun oleh BETA UFO dari Wikipedia soal penampakan cahaya misterius:
1. Objek Bulat Tahun 1966
![]() |
Ukiran kayu pada tahun 1566 karya Hans Gleser, yang melukiskan kejadian di Nuremberg tahun 1561. Penulis Romawi, Iulius Obsequens, menulis bahwa pada tahun 99 SM, "di Tarquinia menjelang matahari terbenam, objek bulat, seperti globe, perisai bundar atau bulat, terbang di langit dari barat menuju timur".
2. Pada tanggal 24 September tahun 1235, Jenderal Yoritsune dan pasukannya mengamati bola aneh bercahaya yang terbang dengan pola tak beraturan di langit malam dekat Kyoto, Jepang. Penasihat jenderal menyuruhnya agar tidak usah khawatir, itu hanyalah angin yang menyebabkan bintang kelihatan bergoyang.
3. Pada tanggal 14 April 1561, langit di atas Nuremberg, Jerman, dilaporkan bahwa dipenuhi oleh banyak objek yang tampaknya sedang melakukan pertempuran di udara. Menurut cerita, bola-bola kecil dan cakram- cakram muncul dari tabung besar.
Menurut Ranggi, sampai saat ini, UFO sejenis masih sering terlihat dan banyak laporan masuk bahkan yang berhasil mengambil gambarnya dan mengunggah video ke internet dengan keyword 'orange orbs, red orbs, noctural light, foo fighter' dsb. Jarang ditemukan video dengan UFO sejenis yang merupakan video hoax atau rekayasa digital lainnya.
"Karena bentuk bola bercahaya tidak cukup menarik untuk kegiatan viral di media online dibanding membuat wujud-wujud pesawat UFO yang fantastis lainnya," terangnya.
Meski begitu, Ranggi menyebut pada masa berkembangnya teknologi saat ini, banyak yang meyakini benda bercahaya itu adalah drone atau pesawat tanpa awak untuk misi mata-mata milik militer AS atau drone khusus dengan lampu LED bulat pada lambung, yang dikontrol dengan komputer untuk sebuah karya seni. Namun sayangnya, belum ada yang bisa membuktikan apa benda itu sebenarnya.
"Sampai saat ini, belum ada satu pun pribadi maupun organisasi yang dapat/telah membuktikan apa sesungguhnya benda bercahaya tersebut. Khususnya yang terjadi sejak zaman pra-teknologi, di mana teknologi drone belum diciptakan. Identitas sebenarnya objek tersebut tetap menjadi misteri," paparnya.
Kepala Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Thomas Djamaluddin sebelumnya sudah bicara soal penampakan benda menyerupai titik bola menyala di Jakarta Utara, Sabtu (2/1) tadi malam. Dia memastikan, benda itu bukanlah pesawat makhluk luar angkasa.
"Tidak mungkin itu adalah benda dari luar bumi yang kita asosiasikan sebagai wahana makhluk luar angkasa. Sama sekali tak ada landasan ilmiah," kata profesor bidang astronomi ini kepada detikcom, Minggu (3/1/2016). (mad/mad)