![]() |
Seperti disampaikan Kepala Balai Arkeologi Jayapura, Muhammad Irfan, Sabtu (1/1/2016), bunker-bunker itu dibangun Jepang pada tahun 1940-an. Armada Jepang memang menyimpan kekuatan di tanah Papua terkait dengan urusan sumber daya alam.
![]() |
"Bunker itu bagian dari sistem pertahanan Jepang. Potensi sumber daya alam di Papua yang mereka jaga, karena memang besar. Belanda juga membangun benteng di Kaimana," jelas Irfan.
![]() |
Tim arkeologi dari Balai Arkeologi Jayapura kini memang tengah mengeksplorasi berbagai peninggalan bersejarah di Papua Barat dan Papua.
"Bunker-bunker ini dibangun di pesisir pantai dan perbukitan. Kondisinya cukup terawat," jelas dia.
![]() |
Hingga tahun 1945, bunker itu dijaga dan kemudian Jepang meninggalkan kawasan ini setelah kalah perang.
"Ada juga sisa peralatang perang seperti meriam," tegas dia.
![]() |
Lokasi bunker Jepang ini juga menjadi salah satu obyek wisata di Kaimana, selain pantai yang indah. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini