"Kami sudah inspeksi di jalur utara dan jalur selatan, khususnya di titik-titik rawan," kata Edi di Stasiun Gambir, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Minggu (20/12/2015).
Menurut Edi, ada 2 jenis kerawanan yang mungkin terjadi, yakni faktor manusia dan faktor alam. Faktor alam biasanya banyak terjadi di jalur selatan karena medannya memang lebih rawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medan jalur selatan memang banyak dikelilingi bukit dan tebing, rawan longsor serta berkelok-kelok. Tak jarang longsoran bukit itu menutupi rel atau menggerus tanah pondasi rel.
Sementara untuk faktor manusia, biasanya terjadi atas ulah orang iseng. Seperti kejadian pelemparan batu ke gerbong kereta, penumpukan batu-batu di atas rel dan sebagainya.
"Untuk mengantisipasi 2 hal ini (faktor alam dan faktor manusia), saya minta Daop dan Divre untuk terus menerus mengawasi dan kerja di lapangan," kata Edi.
Pihaknya menempatkan Juru Penilik Jalan (JPJ) tambahan yang bergerak setiap saat. Mereka bertugas mengawasi jalur kereta api selama 24 jam secara bergantian.
"Jadi dari Daop I sampai Daop IX, ada semua titik kerawanannya," kata Edi.
Namun demikian, secara umum PT KAI telah siap menghadapi libur akhir tahun ini. "Kami sudah siap, karena kami sudah terbiasa menangani penumpang penuh," tuturnya. (khf/bag)











































